Detik-detik Presiden Chad Tewas Tertembak saat Maju di Medan Pertempuran Hadapi Pemberontak
Kabar Duka datang dari Presiden Chad Idriss Deby yang tewas tertembak saat mengunjungi pasukan di garis depan pertempuran melawan pemberontak utara.
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar Duka datang dari Presiden Chad Idriss Deby yang tewas tertembak saat mengunjungi pasukan di garis depan pertempuran melawan pemberontak utara.
Menurut keterangan dari seorang juru bicara militer Chad, Selasa (20/4/2021) Idriss Deby mengalami luka parah terkena tembakan, sehingga meninggal dunia di tempat kejadi.
Padahal sebelumnya Presiden Deby telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada Senin (19/4/2021).
Dilansir AFP, Selasa (20/4/2021, Deby (68) berkuasa sejak pemberontakan tahun 1990 dan merupakan salah satu pemimpin terlama di Afrika.
Tim Kampanyenya pada Senin (19/4/2021) dirinya mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan pasukan untuk memerangi apa yang dia sebut ekstremis.
Hal ini setelah pemberontak yang bermarkas di perbatasan utara di Libya maju ratusan km ke selatan menuju ibu kota N'Djamena.
Namun sampai saat ini, penyebab kematiannya secara pasti masih belum jelas.
Seorang jenderal bintang empat yang merupakan putra presiden Chad yang terbunuh Idriss Deby Itno bakal menggantikannya sebagai kepala dewan militer, militer mengumumkan Selasa.
"Sebuah dewan militer telah dibentuk dipimpin oleh putranya, Jenderal Mahamat Idriss Deby Itno," ujar juru bicara militer, Jenderal Azem Bermandoa Agouna, di radio pemerintah.
Sementara itu, Juru bicara Angkatan Darat Azem Bermendao Agouna menyampaikan kematiannya dalam siaran di televisi pemerintah.
Dikelilingi oleh sekelompok perwira militer yang disebut sebagai Dewan Transisi Nasional.
"Seruan untuk berdialog dan perdamaian diluncurkan kepada semua warga Chad di dalam dan luar negeri untuk terus membangun Chad bersama," katanya.
Dewan Transisi Nasional menyampaikan pada rakyat Chad bahwa semua tindakan telah diambil untuk menjamin perdamaian, keamanan, dan ketertiban republik.
Negara-negara Barat percaya Deby sebagai sekutu dalam perang melawan kelompok-kelompok ekstremis.
Hal ini termasuk Boko Haram di Danau Chad Basin dan kelompok-kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda dan Daesh di Sahel.
Deby semasa hidupnya harus berhadapan dengan meningkatnya ketidakpuasan publik atas pengelolaan kekayaan minyak Chad dan tindakan keras terhadap lawan-lawannya.
Debby terpilih jadi presiden ke 6 kalinya, tetapi pemungutan suara 11 April 2021 diboikot oleh para pemimpin oposisi.(*)
Baca Artikel Lainnya di sini
SUMBER ARTIKEL : SERAMBINEWS