LIPUTAN EKSKLUSIF
Cewek di Jambi Beri Obat Perangsang Wanita ke Cowok di Kantin Kampus, Mungkin Dia Nahan
Setelah menyerahkan obat tersebut, temannya memberikan pada teman perempuan yang kemudian mengonsumsi. Namun ketika obat diberikan ke laki-laki...
"Reaksi akan mulai terasa setelah dua jam kemudian," tulisnya.
Percakapan terus berlanjut. Tribun meminta foto produk. Namun, akun pelapak malah mengirim hasil tangkapan layar (capture) berisi percakapan testimoni konsumen yang puas dengan produk tersebut, disertai foto pasangan dengan posisi cukup vulgar.
Tribun mencoba mengajak bertemu akun Facebook yang mengaku berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Kemudian ajakan itu dijawab dengan biaya pengiriman cash on delivery (COD) via usaha pengiriman resmi Rp40 ribu, padahal Tribun belum mengatakan alamat pengiriman.
Bukan hanya itu, pelapak juga mencoba meyakinkan Tribun bahwa produk herbalnya sudah mendapatkan izin dari FDA (BPOM USA) dan TGA (BPOM Australia).
Penelusuran lainnya terkait produk obat stimulan wanita dengan merk ‘S*cr*at stimula*t f*r w*men’. Produk ini dibagi ditawarkan dalam tiga ukuran 5 Ml seharga 75 ribu, 10 Ml seharga Rp150 ribu dan 20 Ml seharga Rp195 ribu.
Pelapak mengatakan saat ini sedang lagi ada promo. Dalam mempromosikan usahanya pelapak, mengunakan foto wanita berpenutup kepala.
Tribun mencoba bertanya tentang produk melalui pesan inbox. Dalam waktu cepat, pelapak menjelaskan tentang produk dan cara penggunaannya yang sangat mudah. Menurut pelapak, hanya butuh hitungan detik cairan itu membuat wanita "aktif".
Sementara itu pelapak dengan nama akun Te*u Sa*u*ra tak segan mengirimkan foto produk dengan brand W*men Dr*ps di botol yang sudah dilengkapi alat tetes ini.
Ia menawarkan sistem COD dengan harga Rp 150 ribu. Saat diajak ketemuan, pelapak beralasan berdomisili di Cirebon, jadi hanya bisa menggunakan jasa usaha pengiriman resmi. Akun mengaku produknya buatan Indonesia dan berbahan herbal, sehingga aman digunakan. Namun ketika ditanya komposisinya, pelapak tidak bisa memberikannya.
Pengakuan Pemakai
Seorang perempuan berinisial SNK, mengatakan pertama kali mengenal obat stimulan pada 2015.
Kala itu dia sedang berada di Jakarta, seorang teman di Jambi menghubunginya meminta membelikan obat tersebut, yang lokasinya di Kota Tua, Jakarta.
Awalnya dia tidak mengetahui fungsi dari obat ini. Setelah mendapatkan penjelasan dari penjual, barulah dia sadar obat ini untuk membuat perempuan aktif.
Tahu dengan manfaatnya SNK pun membelinya dalam jumlah banyak. Obat yang dia beli bentuknya seperti permen karet.
“Bentuknya persis permen karet, tidak ada yang menduga kalau itu,” katanya.