Polwan Hebat

Mengenal Iptu Septia Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Bercita-cita Jadi Polwan Sejak SMP

Berparas cantik dan menawan, serta kesederhanaan dalam berpenampilan membuat sosok Septia menjadi panutan bagi rekan-rekan lainnya

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Iptu Septia Intan Putri, Kasat Narkoba Polres Tanjabbar 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Iptu Septia Intan Putri, Kasat Narkoba Polres Tanjabbar mencuri perhatian banyak orang.

Berparas cantik dan menawan, serta kesederhanaan dalam berpenampilan membuat sosok Septia menjadi panutan bagi rekan-rekan lainnya.

Septia, merupakan polwan cantik yang lahir di Payakumbuh, 1 September 1993 silam.

Kini sudah hampir satu tahun Ia menjabat sebagai Kasatres Narkoba Polres Tanjabbar.

Usut punya usut, menjadi seorang polwan adalah impian yang disematkan oleh Septia sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Septia yang mengenakan hijab selama keseharian termasuk dalam bertugas ini sudah dari SMP mengimpikan dirinya untuk mengenakan seragam lengkap menjadi seorang polwan.

Bersikap tegas namun tetap di pandang cantik adalah cita-cita yang ingin diraih pada saat itu.

"Menjadi polisi karena memang cita-cita dari SMP, dan melihat sosok polwan keren-keren dan cantik-cantik. Jadi Ingin merasakan bagaimana ya kalo jadi ibu polwan itu, bisa ngak ya?. Jadi kalo setiap ada yang nanya cita-cita nya apa, saya selalu jawab polwan,"ujar Septia yang merupakan lulusan dari SMP N 01 Kecamatan Payakumbuh, belum lama ini.

Dilanjutkan Septia bahwa sebetulnya dirinya sendiri pada waktu itu tidak mengetahui apa tugas menjadi polwan, bahkan proses untuk menjadi seorang polwan sendiri dirinya tidak mengetahui.

Pada saat itu, ia hanya menginginkan untuk menggunakan seragam lengkap polisi dan berjiwa tegas namun tetap cantik di pandang.

Septia yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Yendri dan Ibu Yusmanidar.

Septia mengira bahwa proses masuk untuk menjadi seorang Polwan hanya bermodalkan Ijazah. Bahkan untuk proses pendaftaran pun dirinya juga tidak tahu.

"Waktu itu (SMP) saya tidak tau bagaimana proses masuknya. Apa itu tugs polisi, tugas polwan. Awalnya ngak tau apa itu Akpol, setau saya masuk polisi ya kayak daftar PNS, hari ini daftar bsok langsung lulus," katanya.

Tekad menjadi seorang polwan ini juga mendapat dukungan dari orangtua Septia. Tepat pada 2011 lalu, ketika Ia lulus dari SMAN 1 Kecamatan Guguak (danguang-danguang), ayah dari Septia menelpon dan mengabarkan bahwa ada pembukaan pendaftaran untuk menjadi polwan.

"Tahun 2011 setelah lulus SMA, papa saya nelpon saya, papa bilang katanya ada pendaftaran polisi, coba cari di internet. Seketika langsung saya ke warnet untuk cari informasi di www.penerimaanpolri.com kalo nggak salah, dan ternyata benar ada pembukaan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved