Penganiayaan Perawat

Melisa Istri Jason Tjakrawinata Tuding Perawat Tidak Profesional, Gubernur Sumsel Kawal Proses Hukum

Penganiaya Christina Simatupang perawat di RS Siloam Palembang, Jason Tjakrawinata, ditahan dan ditetapkan tersangka.

Editor: Suang Sitanggang
SRIPO
Melisa menggendong anaknya yang sempat empat hari dirawat di RS Siloam Palembang Sriwijaya memberi klarifikasi terkait penganiayaan terhadap Christina Simatupang 

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Penganiaya Christina Simatupang perawat di RS Siloam Palembang, Jason Tjakrawinata, ditahan dan ditetapkan tersangka.

Jason meminta maaf atas perlakuan kasarnya kepada perawat perempuan tersebut.

Permintaan maaf juga disampaikan oleh Melisa, istri dari Jason Tjakrawinata, saat ditemui di toko spare part mobil dan motor miliknya, Sabtu (17/4/2021).

"Saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa, Istri Jason.

Melisa juga mengklarifikasi pemberitaan yang menurut dia hanya memojokkan pihaknya.

"Saya mau klarifikasi di sini. Kejadian tersebut bermula karena seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien tidak profesional," ucap dia.

Suster yang dia maksud merupakan korban penganiayaan suaminya di ruang perawatan anak pada Kamis 15 April 2021 itu.

"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita.

Baca juga: Inilah Ancaman Hukuman Untuk Jason Tjakrawinata Penganiaya Perawat RS Siloam Christina Simatupang

Baca juga: Cara Mudah Buat Tanaman Cabai Tumbuh Lebat, Bisa Diaplikasikan Bagi yang Pakai Media Pot

Pengakuan Melisa, sejak awal anaknya dirawat di rumah sakit itu mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan hatinya.

"Nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'," tutur Melisa.

Bahkan sebelum video viral, Melisa sempat memfoto suster itu karena merasa yang tidak enak dengan pelayanannya.

Ketika anaknya sudah selesai dirawat dan akan pulang ke rumah, perawat yang bertugas melepas infus anaknya, menurutnya tidak dilakukan secara profesional.

"Dia mencabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur. "Eh, malah saya disalahin. Katanya sebaiknya ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Masih kata Melisa, darah yang keluar dari tubuh anaknya cukup banyak.

"Sebagai orang tua saya pikir wajar kita panik. Apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah, suster itu tidak mau meminta maaf," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved