Kisah Pilu di Balik Tewasnya Guru Yonathan Renden yang Ditembak Mati di Beoga Papua
Seorang guru bernama Yonathan Renden tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Beoga, Papua.
Saat itu Yonathan mengbarkan dikepung oleh KKB, dan itu sangat membuat Dewi panik.
"Ia bilang, kami sudah dikepung," katanya, dikutip Tribun Jambi dari Tribun Toraja.
Namun belum juga rasa penasaran Dewi Tuntas, telepon suaminya itu tiba-tiba mati.
Dewi cemas memikirkan nasib suami di antara orang bersenjata api.
Dewi kemudian kembali mecoba menghubungi suaminya tersebut.
Tapi dia merasa aneh sebab orang yang mengangkat telepon ternyata orang lain.
"Intinya bukan suara suami saya, yang angkat telepon tak kukenal," ujarnya.
Baca juga: Video Viral Pria Terjepit Pagar Rumah Sampai Minta Bantuan Damkar
Baca juga: Militer Indonesia Tambah Kekuatan ke Natuna, Imbas China Bikin Gaduh di laut China Selatan
Kronologi Penembakan Guru Yonathan
Kepala SMP Negeri 1 Boega, Papua Junedi Arung Sulele menceritakan kisah meninggalnya rekannya itu.
Daia menyebut KKB awalnya menembak mati seorang guru yang bernama Oktovianus Rayo pada Kamis (8/4/2021).
Tapi jenazah korban belum bisa dievakuasi dari lokasi itu karena situasi yang masih panas.
Akhirnya Junedi dan Yonathan Renden mengambil terpal keesokan harinya.
Mereka ingin membungkus jenazah Oktovianus yang masih terkapar di lokasi penembakan.
"Kami mau ambil terpal untuk bungkus jenazah Oktovianus, jenazah belum bisa dievakuasi," kata Junedi kepada wartawan di halaman kamar jenazah RSUD Mimika, Sabtu (10/4/2021).
Tiba-tiba Junedi dan Yonatan yang mendekati jenazah rekan mereka sesama guru itu ditembaki KKB.