Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Jangan Lupa Untuk Memberitakan Kabar Baik
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 18:9-10 (TB) - "Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah
Jangan Lupa Untuk Memberitakan Kabar Baik
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 18:9-10 (TB) - "Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
Oleh Pdt Feri Nugroho

Pesan Tuhan Yesus Kristus untuk memberitakan Injil, dijadikan oleh Gereja sebagai Amanat Agung.
Sebagai amanat agung, maka sudah seharusnya mandat pemberitaan tersebut melekat dalam diri setiap orang percaya.
Memberitakan Injil, Kabar Baik, menjadi konsekuensi logis dari percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Menjadi dua sisi dari satu mata uang yang saling terhubung dan terkait.
Penganiayaan tidak memberhentikan jemaat mula-mula untuk terus memberitakan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengasihi yang Memusuhi Dengan Mendoakan
Ketika mereka harus melarikan diri dari satu kota ke kota lain dan bersembunyi, pewartaan Kabar Baik tetap terjadi.
Pengalaman mereka berjumpa dengan Tuhan, membuat mereka menjadi orang-orang yang militan untuk terus membawa kabar baik kepada siapa saja yang dijumpai.
Seiring waktu, memasuki kehidupan modern, ketika jemaat sudah tertata baik dan rapi dalam organisasi yaitu organisasi gereja, seharusnya semangat untuk mewartakan semakin baik dilakukan.
Penataan pewartaan melalui para penginjil (sebutan untuk seseorang yang memberitakan Injil), justru menyempitkan para pelakunya.
Tidak bisa disangkal dan diabaikan, dunia modern yang semakin plural, dimana sebuah keyakinan telah ditata dan diatur dalam lembaga agama, sangat rentan terjadi pergesekan yang seringkali menciptakan pertentangan bahkan permusuhan.
Kita bisa menjumpai bagaimana pertentangan justru sangat mudah terpicu oleh keyakinan dari pada kejahatan pada umumnya.
Sampai pada titik seseorang mengambil sikap apatis, 'Cukuplah jika saya kuat dalam iman pribadi dan tidak mengganggu yang lain.'
Terlalu berat resiko dimusuhi, disalahpahami, bahkan dibenci atau aniaya dalam berbagai macam bentuk.
Apakah ini meniadakan mandat yang kita emban sebagai orang percaya?
Apakah ini menyurutkan kita untuk membawa kabar baik bagi sesama? Tidak, bukan?
Ketika memberitakan Kabar Baik, Injil, Paulus dimusuhi dan disalahpahami.
• Renungan Harian Kristen - Damai Sejahtera dari Tuhan
Berita yang mereka bawa, terlalu sulit untuk dipahami. Fakta ini tetap real sampai hari ini, bagaimana kita merasa tidak mampu memberikan penjelasan secara sistematis sehingga mudah dipahami.
Banyak diantara kita yang tidak percaya diri, apalagi ketika harus memberikan jawaban. "Takut salah... ", menjadi alasan umum.
Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan dikuatkan.
Perintah-Nya tidak berubah, "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
Perintah ini tidak berubah sampai hari ini. Yang kita perlukan adalah keyakinan untuk tidak takut.
Terus lakukan pemberitaan dengan cara apapun yang bisa kita lakukan.
Roh Kudus akan menuntun kita. Baca Alkitab sebagai bekalnya. Temukan karya Allah dimasa lampau dan hadirkan pada masa kini dalam pengalaman kehidupan.
Secara umum, setiap orang biasanya mempunyai 'ruang kosong' yang belum diisi dalam hatinya; hadir dan isilah ruang kosong tersebut.
'Ruang kosong' tersebut bisa dalam bentuk kehilangan pengharapan, kehilangan arah hidup, pergumulan hidup, sakit penyakit, kegalauan hati, jaminan keselamatan, dan lain-lain. Hadirlah untuk membawa kabar baik.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengasihi dan Menggembalakan
Kepada Paulus, Tuhan memberikan jaminan penyertaan. Bukankah ini cukup bagi kita untuk yakin, bahwa Tuhan akan terus hadir menyertai dengan cara-Nya yang ajaib?
Bagian kita adalah memberitakan. Tuhan dalam karya Roh Kudus akan berkarya menembus ruang dan waktu, menuntun seseorang untuk percaya.
Jika pada akhirnya, seseorang memilih tidak percaya, itu adalah bagiannya untuk merespon.
Teruslah memberitakan, baik itu baik atau tidak baik waktunya. Taburkan benih Firman dan biarkan Allah yang akan memberi pertumbuhan. Amin
Bacaan Renungan Kristen Lainnya
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam