Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Mengasihi dan Menggembalakan

Bacaan ayat: Yohanes 21:15 (TB) - "Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Mengasihi dan Menggembalakan

Bacaan ayat: Yohanes 21:15 (TB) - "Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Tidak bisa dihindari, banyak orang berfikir bahwa kehidupan beriman merupakan masalah personal yang tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain.

Setiap orang berhak menentukan kepada siapa hendak menyembah, bagaimana hendak menyembah dan pengaruh apa yang akan terjadi dalam kehidupan terhubung dengan pokok ajaran yang dianutnya.

Pada sisi lain, apa yang diyakini seseorang, implikasinya berpengaruh besar terhadap kehidupan bersama dengan sesama.

Seseorang bisa saja berada ditempat terasing dalam menyembah, namun dia harus terhubung dengan sesama jika ingin keberadaan dirinya diakui oleh orang lain.

Apalagi terkait dengan kebutuhan hidup seseorang tidak bisa hidup sendiri. Ia memerlukan orang lain.

Menjadi sesuatu yang wajar jika segala sesuatu akan diuji, apakah sesembahan yang diklaim sebagai kebenaran dalam kebersamaan dengan sesama.

Iman Kristen didasarkan pada hukum Kasih, yang menyatakan untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama dalam hubungan yang tidak terpisahkan.

Mengasihi Allah tidak bisa lepas dari mengasihi sesama yang diciptakan oleh Allah.

Mengasihi Allah terwujud dalam tindakan mengasihi sesama.

Itu sebabnya, Hukum kasih disebut sebagai 'hukum yang terutama dan yang pertama dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu'.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Taat dan Berjumpa Tuhan

Itu artinya seakan pada kedua hal tersebut, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama, seakan bertingkat namun pada dasarnya berbobot sama.

Kepada Petrus, Yesus meminta sebuah komitmen pilihan dengan memberikan pertanyaan: Apakah Petrus mengasihi-Nya?

Dengan tegas Petrus memberikan jawaban bahwa ia mengasihi Yesus.

Pikir Petrus ini hanya sekedar jawaban dan komitmen personal. Namun diluar dugaan, Petrus harus berhadapan dengan implikasi logis dari jawabannya bahwa ia mendapat mandat dan tugas untuk menggembalakan.

Tentu bukan perkara mudah untuk memahami konsep ini: mengasihi maka dimandatkan tugas untuk menggembalakan.

Kita bisa memahami bahwa apa yang dinyatakan oleh Yesus ternyata paralel dengan Hukum Kasih.

Mengasihi Allah bukan lagi masalah personal, namun terkait dengan mandat untuk memperlihatkan kasih tersebut pada tindakan mengasihi sesama.

Dalam hal ini, Petrus dituntut untuk peduli kepada sesama. Petrus perlu membimbing orang lain sebagai sesama agar memiliki apa yang dimiliki Petrus yaitu karya penyelamatan Allah dalam Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Transformasi Kehidupan

Petrus diminta untuk tidak egois dengan mementingkan diri sendiri, namun juga peduli akan keselamatan orang lain.

Saatnya kembali merenung: apakah kita mengasihi Allah dengan sungguh?

Jika ya, apakah tugas penggembalaan sudah kita lakukan.

Tidak ada gunanya hidup dalam ritual ibadah setiap hari jika pada akhirnya membuat kita menjadi orang yang egois.

Mengasihi Allah itu terwujud nyatakan dalam tindakan mengasihi sesama. Sudahkah? Amin

Bacaan Renungan Kristen Lainnya

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved