Berita Internasional

Donald Trump Murka 14 Platform Media Sosial Memblokirnya, Sampai Nyatakan AS Mirip Negara Komunis

Hal itu dipicu dari kekesalan Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump lantaran wawancaranya dengan sang menantu sampai dihapus Facebook.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribun Jambi
Donald Trump akan buat platform media sosialnya sendiri 

App Store Apple juga menangguhkan Parler setelah memberinya kesempatan untuk mengubah kebijakan moderasi kontennya yang tidak memadai.

"Kami selalu mendukung berbagai sudut pandang yang ditampilkan di App Store, tetapi tidak ada tempat di platform kami untuk ancaman kekerasan dan aktivitas ilegal," ujar Apple kepada The New York Times.

3. Discord

Platform obrolan dari grup Discord, yang populer di kalangan gamer, melarang server pro-Trump yang disebut "The Donald."

Server itu sampai memiliki hubungan dengan subreddit r / The_Donald yang sekarang sudah tidak berfungsi, tempat pengguna sering menyebarkan konten rasis, misoginis, dan anti-Semit.

"Meskipun tidak ada bukti dari server bernama Donald yang digunakan untuk mengatur kerusuhan 6 Januari, Discord memutuskan untuk melarang seluruh server hari ini karena koneksi terbuka ke forum online yang digunakan untuk menghasut kekerasan, merencanakan pemberontakan bersenjata di Amerika Serikat dan menyebarkan informasi yang salah terkait penipuan pemilu AS 2020," kata Discord dalam sebuah pernyataan.

4. Facebook

Trump telah diblokir dari menggunakan Facebook setidaknya sampai akhir masa jabatannya habis.

CEO Mark Zuckerberg mengumumkan langkah tersebut dalam posting Facebook yang berbunyi, "Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mengizinkan Presiden Trump untuk menggunakan platform kami sesuai dengan aturan kami sendiri…"

"Tetapi konteks saat ini sekarang secara fundamental berbeda, melibatkan penggunaan platform kami untuk mendorong pemberontakan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis."

5. Google

Google Play Store menghapus Parler karena gagal memenuhi persyaratan moderasi kontennya.

"Kami khawatir postingan terus menerus di aplikasi Parler berupaya menghasut kekerasan yang sedang berlangsung di AS," kata seorang perwakilan Google kepada CNN.

"Kami menyadari bahwa mungkin ada perdebatan yang masuk akal tentang kebijakan konten dan mungkin sulit bagi aplikasi untuk segera menghapus semua konten yang melanggar, tetapi bagi kami untuk mendistribusikan aplikasi melalui Google Play, kami benar-benar mengharuskan aplikasi tersebut menerapkan moderasi yang kuat untuk konten yang mengerikan."

"Mengingat ancaman keamanan publik yang sedang berlangsung dan mendesak ini, kami menangguhkan listingan aplikasi dari Play Store hingga masalah ini teratasi."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved