Kue Enak Delapan Jam Khas Seberang Kota Jambi Menu Spesial Pada Hari Lebaran
Sebagian besar orang mungkin masih asing mendengar nama kue delapan jam. Kue tradisional dari Jambi ini tidak pernah absen saat Lebaran Idul Fitri
Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Sebagian besar orang mungkin masih asing mendengar nama kue delapan jam.
Kue tradisional dari Jambi ini tidak pernah absen dihidangkan saat acara-acara tertentu seperti acara lamaran, pernikahan, dan lebaran.
Dinamakan kue delapan jam karena proses pembuatan kue ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar delapan jam.
Sebagian besar masyarakat di Jambi menjadikan kue ini salah satu kue andalan yang di sajikan di rumah saat lebaran tiba, baik itu Lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha.
Jihan (20), salah seorang warga Seberang Kota Jambi, mengatakan kue delapan jam itu sudah menjadi kue khas warga Seberang saat lebaran.
Kue ini seakan menjadi ajang perlombaan bagi ibu-ibu rumah tangga. Mereka saling bersaing yang terkadang berbau pamer atas hasil penampilan dan cita rasa kue tersebut.
“Kue ini sudah menjadi menu wajib bagi setiap rumah di Seberang Kota Jambi pada saat lebaran, terkadang ibu-ibu bersaing dalam membuatnya dari segi bentuk dan rasa,” kata Jihan, Selasa (30/3/2021).
Membuat kue delapan jam ini masih dilakukan oleh Jihan. Setiap kali lebaran ia mendapatkan orderan untuk membuat kue ataupun hari istimewa seperti pernikahan dan lamaran
“Kebanyakan yang order seminggu sebelum lebaran, kalau mepet kita tidak sanggup. Untuk membuat satu loyang saja membutuhkan delapan jam, dan paling banyak sehari kita bisa membuat empat loyang kue karena kami punya dua oven,” ungkapnya.
Cukup mudah menemukan bahan kue yang mepunyai cita rasa manis yang legit dan tekstur yang lembut ini.
Jihan menjelaskan bahan yang digunakan tidak sulit, hanya prosesnya pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan menyita waktu.
Bahan yang digunakan untuk membuat kue ukuran satu loyang yaitu gula satu kilo, susu satu kaleng, tepung lima ratus gram, mentega, dan telur tiga puluh butir.
Setelah bahan dikumpulkan, telur sepiring itu dipecahkan dan dicampur dengan gula, lalu diaduk manual sampai gula halus.
Selanjutnya lelehkan mentega, setelah dingin dimasukkan dalam adonan telur dan gula tadi.
“Bahan yang yang sudah dicampur tadi dipisahkan menjadi dua tempat adonan. Tiap adonan masukkan susu putih satu kaleng dan tepung sesendok teh kemudian dipanggang. Proses pemanggangan tidak bisa sekaligus, harus lapis demi lapis hingga adonan habis,” pungkas Jihan.
Bagi yang ingin mengorder kue delapan jam ke Jihan bisa melalui instagramnya @jh.cake.
(Tribun Jambi/MG/Farah ayuni)