Berita Batanghari
Dari Puluhan Pasar yang Beroperasi di Batanghari, Hanya Ada Satu Pasar Miliki IPAL
“IPAL sangatlah diperlukan bagi setiap pasar, terutama untuk pasar tradisional yang bersifat harian,” sebut Feriyanto selaku Kepala Bidang Perdagangan
Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Puluhan pasar tradisional di Kabupaten Batanghari yang tercatat oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) hanya satu pasar saja memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
IPAL di suatu pasar berguna untuk mengelolah limbah yang dihasilkan dari aktivitas di pasar.
“IPAL sangatlah diperlukan bagi setiap pasar, terutama untuk pasar tradisional yang bersifat harian,” sebut Feriyanto selaku Kepala Bidang Perdagangan, Diskoperindag Kabupaten Batanghari, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Perbaikan Jalan Muara Sabak-Rasau Masih Proses Lelang, Warga Berharap Ada Solusi untuk Kondisi Ini
Baca juga: Hujan Deras Semalaman, Enam Titik di Jalan Lintas Bangko-Kerinci Tertimbun Longsor
Baca juga: Indonesia Terancam Kehabisan Stok Vaksin Covid-19 April Nanti, Cuma Tersedia 7,6 Juta Vaksin Sinovac
“38 pasar yang sudah kita data, hanya ada satu pasar saja yang memiliki IPAL yaitu Pasar Kramat Tinggi,” ujarnya.
Lanjutnya, penting kegunaan IPAL ini bagi los penjualan daging sapi dan ayam, sebelum limbahnya dibuang ke saluran air.
“Pasar lainnya memang belum ada IPAL karena sebagian pasar berfungsi hanya satu Minggu sekali, jadi belum prioritas. Masih tertangani dengan gorong-gorong yang ada di sana,” katanya.
Sebenarnya, hanya tiga pasar yang diprioritaskan untuk miliki IPAL yaitu pasar Kramat Tinggi Muara Bulian, pasar Muara Tembesi dan pasar Sungai Rengas karena ketiganya beraktivitas setiap hari.
“Saat ini keadaan IPAL di Pasar Kramat Tinggi masih dalam keadaan baik, adanya IPAL ini dapat menambah kenyamanan kebersihan di dalam pasar,” pungkasnya.