Takut Disantet dan Dibunuh Seorang Gadis Mengaku Bercinta Dengan Pak Kades Sampai Hamil
Seorang wanita berinisial NA (27) melaporkan kades di Pekalongan karena merasa dihamili tapi tak dinikahi.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang wanita berinisial NA (27) melaporkan kades di Pekalongan karena merasa dihamili tapi tak dinikahi.
Akhirnya laporan wanita itu direspon Satreskrim Polres Pekalongan dengan memeriksa sejumlah saksi, mengenai aduan NA.
NA adalah warga Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Akhwan Nadzirin Kamis (25/3/2021).menyebutkan jika pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi.
"Terkait aduan kemarin, kami akan mengundang dan mengklarifikasi saksi-saksi. Sebelum kami untuk melangkah ke tahap penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Akhwan kepada Tribunjateng.com, siang.
Selain meminta keterangan sejumlah saksi, pihaknya juga akan melengkapi alat buktinya.
"Setelah semua lengkap, baru nanti bagaimana langkah selanjutnya akan kami gelarkan," imbuhnya.
AKP Akhwan mengatakan setelah pemeriksaan saksi-saksi ini selesai, kemungkinan akan mengundang kades yang bersangkutan.
"Kemungkinan juga kami akan memanggil kepala desa bersangkutan," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, NA melaporkan aduan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pekalongan, Rabu (24/3/2021) siang.
"Hari ini saya melaporkan atas kasus, saya dihamili oleh kades yang ada di wilayah Kecamatan Paninggaran," kata NA kepada Tribunjateng.com.
Selain melaporkan kasus atas dihamili kades, ia juga melaporkan adanya ancaman dan kekerasan yang dialaminya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mempunyai bukti-bukti ancaman yang tertuang dalam bentuk rekaman suara dan screenshot chat kades tersebut.
"Kehamilan saya berusia 11 minggu, saya dihamili dibawah ancaman. Ancamannya dalam bentuk perkataan melalui WhatsApp, telfon, atau ngomong secara langsung," imbuhnya
Na juga mengatakan jika dirinya juga diancam mau dibunuh, disantet, dan dibikin sengsara seumur hidup.
"Saya kenal dengan kades sejak tahun 2015, sejak pertama kenal hingga sekarang saya sering menerima kekerasan fisik seperti dipukul, ditendang, dijambak, bahkan diludahi," ungkapnya.