Punya Harta Rp 665 Miliar hingga Jadi Menteri Kepercayaan Jokowi, Tak Percaya Jika Luhut Dulu Begini
Seorang lelaki yang kini menjadi kepercayaan Presiden Joko Widodo itu ternyata dulu nakal.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Namun, sayang di antara kemampuan mentereng itu. Luhut tak pernah menjadi panglima.
Meskipun itu panglima kodam.
Terakhir, Luhut saat berpangkat Letnan Jenderal, ia menjabat di Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998).
Setelah itu, tak ada.
Jadi Pengusaha
Pada tahun 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.
Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia.
Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur.
Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat.
Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan terkemuka di bidang batubara.
Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.
Pembangunan pertama pada aset greenfield dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008.
Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.