Punya Harta Rp 665 Miliar hingga Jadi Menteri Kepercayaan Jokowi, Tak Percaya Jika Luhut Dulu Begini
Seorang lelaki yang kini menjadi kepercayaan Presiden Joko Widodo itu ternyata dulu nakal.
Bahkan, Luhut terlahir dari keluarga yang cukup miskin.
Ayahnya, Bonar Pandjaitan hanya bekerja sebagai seorang supir sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan penghasilan yang pas-pasan.
Sementara ibunya, Siti Frida Naiborhu walaupun tidak tamat SD namun ia mengajarkan Luhut dan saudara-saudaranya untuk selalu bekerja keras dan jujur.
Dalam biografi Luhut Binsar Panjaitan seperti yang ia ceritakan bahwa di usia tiga tahun, Luhut beserta keluarganya kemudian merantau ke Pekanbaru, Riau dan tinggal di wilayah Rumbai.
Disana, ayahnya bekerja di perusahaan Minyak dan Gas yakni Caltex yang kini bernama Chevron.
Karena ayahnya merupakan karyawan Caltex maka Luhut Binsar Panjaitan ke SD Yayasan Cendana.
Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Yayasan Cendana.
Tamat dari SMP, ia memilih SMAN 1 Pekanbaru sebagai sekolahnya.

Di SMA, ia pernah mewakili daerahnya ke PON (Pekan Olahraga Nasional) di Bandung, Jawa Barat melalui cabang Renang.
Namun orang tuanya kemudian memindahkan Luhut ke SMA Penaburan, Bandung karena nakal dan salah bergaul.
Di Bandung, ketika G30S PKI pecah, ia ikut menentang pemerintahan orde lama serta PKI melalui Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI).
Tahun 1967, Ia diterima sebagai prajurit TNI melalui AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Ia lulus pada tahun 1970 sebagai lulusan terbaik dengan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.
Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya—Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.