Tokoh Inspiratif
Kisah Inspiratif Kristonsen Tanuar General Manager Kopi Paman yang Sempat Menganggur Setahun
Dengan pemikiran yang cukup panjang, dan memeprtimabngkan banyak hal, menyerah bukanlah suatu keputusan dan ia memilih jalan yang kedua
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
Dalam perjalanann menuju 9 tahun ia terjun ke perusahaannya, saat ini tentu saja banyak naik turun yang telah ia lalui dan naik turun dalam kehidupan merupakan hal yang biasa.
"Naik turun dalam kehidupan sudah biasa, dan saat itu saya mulai berfikir bagaimana produk saya di terima, sebelum saya ajukan branding, konsumen dan toko tidak mau beli dan saya tidak tau kenapa, saya sangat penasaran, karena hal tersebut saya turun kelapangan dan memang mereka tidak mau membeli, itu sangat membuat saya bingung, sebenarnya apa yang salah dengan produk saya ?, Apa yang salah sehingga orang tidak mau membeli ?," Jelasnya.
Ia sangat bingung dengan situasi yang tengah ia alami, hingga ketika ia kebetulan melihat suatu cerita Guines dan ceita itu yang membuatnya mengubah sudut pandang
Dimana cerita yang ia temui merupakan cerita yang hampir sama dengan apa yang tengah ia hadapi di kopi paman, cerita itu menceritakan juga karena hal tersebut hampir gagal dan hanya ada satu jurus terkahir yaitu pangsa pasarnya yang salah.
Dan ia juga mulai berfikir tentang pangsa pasar yang dirasa terlalu terburu-buru, saat itu juga ia mulai beralih pangsa pasar yaitu ke petani.
"Saya berfikir, sebelum keladang petani butuh yang kuat seperti kopi, mereka ngopi dan 2 Samapi 3 jam lagi rasa kopi masih kuat dan saya berikan Kopi paman ke petani dan dari situ berkembang hingga sekarang," ucapnya.
Untuk mengubah strategi, ia hanya membutuhkan wkatu 1 Minggu dan saat masuk ke petani dalam 1 Minggu beberapa strategi sudah bisa diterapkan, dan yang pertama ia lakukan ialah free sampling
Ia berfikir, tidak akan ada yang mencoba jika bayar, dan dengan strategi ini bisa dikatakan ia memberikan 1 kampung kopi paman secara gratis.
"Dari kita memberikan sampling gratis ke petani dan di respon baik oleh petani, dan waktu itu daerah yg kita serang itu Sunan, Tanjung Jabung barat, Kuamang Kuning dan disana titik yg kita ngomomong berhasil tapi disana bisa dibilang cobaan datang lagi, dan cobaan kali ini dari tim," ucapnya.
Ketika tim melihat dan meraskaan keberhasilan dengan menggunakan strategi tersebut, ia mulai merasa gelagat tidak ada yang berubah.
Yang ia rasakan tim sudah mulai tidak perduli lagi dengan strategi berikutnya, hanya berpuas, tertawa-tawa dan ini yang membuat ia marah.
"Saat situasi ini saya marah, saya bertanya apa yang kalian sombongkan ?, Apa yang kalian tertawaan ?, Bagaimana kita bisa ke tingkat nasional, kemanca negara jika kalian sudah puas dengan ini," tambahnya.
Dengan strategi tersebut bisa dibilang kemenangan pertama dan cobaan pertama untuk tim, dan ia sebagai pemimpin di dlama tim tersebut, juga harus mengingatkan yang lain.
Cara nya dalam menyelesaikan masalah didalam tim, tidak luput juga dari masa yang telah ia lalui, seperti di perkuliahan, menganggur dan juga saat ia menjadi karyawan dan ini merupakan cara yang ia terapkan
"Saya pernah kuliah dan disana saya diajarkan bagaimana mencari solusi, kemudian saya sempat nganggur setahun dan saya belajar idealis tidak bagus terkahir saya pernah jadi karyawan saya tau feeling seperti apa yg diraskaan oleh temen-teman dan ketiga hal itu saya jadikan modal jadi pimpinan dan modal mengatasi masalah tim ini," lanjutnya.