Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Keselamatan yang Seutuhnya
Bacaan ayat: Yohanes 12:32-33 (TB) - "... dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Ny
Allah itu Esa, dalam makna bahwa hanya Dia satu-satunya yang seperti Dia, tidak ada yang lain.
Setiap orang bisa mengkaim sebuah kebenaran dan setiap bangsa bisa memiliki sesembahannya masing-masing yang bermakna lokal, namun Allah itu mengatasi segala-galanya.
Proklamasi pertama Alkitab yang menyatakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, menjadi informasi yang cukup bagi kita untuk mengetahui dan memahami bahwa Allah itu Pencipta segalanya dan yang lain adalah ciptaan-Nya.
Allah itu konsisten dalam tindakan-Nya.
Hukum Allah berlaku kekal: dari kekal sampai kekal. Konteks ketika Allah menjumpai manusia, pasti berubah.
Bahasa, budaya, kemajuan teknologi: semua berubah. Namun Allah kekal dalam karya-Nya. Konsistensi Allah terlihat disepanjang sejarah manusia bahwa Allah itu kasih adanya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hanya Oleh Anugerah Tuhan
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat
Kasih-Nya terrenda dalam setiap tindakan untuk berinisiatif menyelamatkan manusia, dan itu terekam baik dalam keseluruhan pembacaan Alkitab.
Tindakan-Nya seakan menjadi 'lokal' ketika Dia berkarya dalam sejarah.
Didasarkan pada hak prerogatif yang dimiliki-Nya, Allah memilih Abraham, Ishak, Yakub - Bangsa Israel, sebagai alat untuk menyatakan kasih-Nya.
Maka menjadi tantangan bagi kita saat ini untuk terus menemukan keterhubungan karya-karya-Nya untuk meyakinkan bahwa Allah adalah Kebenaran. Sisa Israel adalah bangsa Yahudi.
Mereka seakan mempunyai hak eksklusif untuk diselamatkan. Hak ini seakan tidak berlaku bagi bangsa lain.
Menjadi agak aneh ketika beberapa orang Yunani berkeinginan untuk berjumpa dengan Yesus dan ingin mendengar pengajaran-Nya.
Fakta ini justru menjadi titik tolak bagi Yesus untuk memberitakan tentang tujuan penyelamatan yang dilakukan-Nya. Yesus mulai menyatakan bagaimana Anak Manusia akan dipermuliakan.
Bahwa Dia akan ditinggikan, mati diatas kayu salib, dan kematian-Nya ditujukan untuk penyelamatan bagi semua orang, tanpa terkecuali.
Bahwa keselamatan yang dikerjakan-Nya bermuara pada penyelamatan seluruh ciptaan untuk dikembalikan pada tujuan awal Allah ketika menciptakan, yaitu kehidupan kekal.