Kebakaran di Kota Jambi
Cerita Erda Sekeluarga Selamat dari Kebakaran Usai Dibangunkan Penjual Ayam Geprek yang Juga Korban
Saat itu, ia dan 5 orang keluarganya sedang terlelap, ia sadar rumahnya sedang dilalap api setelah tetangganya menggedor pintu dan membangunkannya.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sijago merah kembali mengamuk, kali ini, 4 ruko dan 3 unit rumah dengan konstruksi bangunan permanen yang berada di RT 33, Simpang III Sipin, Kotabaru, uluhlantak di lalap api, Sabtu (20/3/2021) pukul 02.46 WIB.
Tidak hanya itu, 4 personel pemadam kebakaran yang berjibaku sekira kurang lebih 2 jam memadamkan api, harus mengalami cidera.
Empat ruko yang ludes tersebut sehari-harinya difungsikan untuk usaha, mulai dari bengkel, warung ayam geprek, toko obat hingga laundry.
Baca juga: Lansia dari Muaro Jambi Ikut Minta Divaksin di Puskesmas Paal Merah I
Baca juga: Kakak Aprilio Ternyata Sama-sama Idap Hipospadia Serius, Sempat Curhat ke Andika Perkasa
Baca juga: Warganya di Ekstradisi Malaysia, Kim Jong Un Marah dan Korut Putuskan Diplomatik dengan Malaysia
Sementara tiga kepala keluarga juga harus kehilangan tempat tinggal, setelah rumah mereka turut dilalap api, yang datang saat dini hari tersebut.
Erda (50), pemilik rumah permanen, dengan lantai full keramik tersebut menceritakan kronologis kebakaran tersebut.
Saat itu, ia dan 5 orang keluarganya sedang terlelap, ia sadar rumahnya sedang dilalap api setelah tetangganya menggedor pintu dan membangunkannya.
Seketika ia terkejut, setelah membuka mata, api sudah meluluhlantakkan ruko yang tepat berdampingan dengan rumahnya, api kian membesar dan menjalar kerumahnya.
Ia tidak sempat berfikir panjang, saat itu, ia hanya menyelamatkan surat-surat berharga, dan sepasang baju yang melekat di tubuhnya.
Ia merasa bersyukur, tetangganya penjual ayam geprek tersebut masih terfikir untuk membangunkannya, hingga akhirnya selamat dari amukan api.
Padahal, tetangganya tersebut juga menjadi korban kebakaran hebat itu, bahkan, ruko yang ditempati tetangganya tersebut justru lebih parah, nyaris rata dengan tanah, hanya pintu ruko yang terbuat dari besi yang masih terlihat berdiri kokoh.
"Saya lagi tidur, dibangunin sama penjual ayam geprek. Pas sadar api sudah besar aja, ya saya langsung lari keluar," kata Erda, saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat ditemui dilokasi, Sabtu pagi, ia hanya duduk diatas kursi pelastik warna merah, tepat didepan rumahnya yang terbakar, dan hanya dinding rumahnya yang berdiri, sementara atap dan seisi rumah, sudah berubah menjadi arang.
"Cuman selamatin surat berharga, yang lainnya tidak kepikiran lagi, baju juga tinggal sepasang yang lengket di baju," bilangnya.
Ia hanya menjawab seadanya, sembari memeluk satu tas dan botol air mineral ditangannya saat Lurah Simpang III Sipin, Kotabaru, Yusri mendata total kerugian yang dia alami.
Nasib nahas sudah menimpa Erda, kini, rumah yang ia tempati sekira kurang lenih 30 tahun, hangus dilalap api.