Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Berbuat Kebaikan Adalah Tanggung Jawab Iman
Bacaan ayat: Galatia 6:2, 9 (TB) - "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Janganlah kita jemu-jemu berbua
Pengalaman buruk mendapatkan balasan yang tidak baik menciptakan trauma, yang bisa bermuara pada keputusan untuk menghentikan perbuatan baik yang dilakukan.
Terdapat juga paham, bahwa berbuat baik bukan hanya dihubungkan dengan kehidupan masa kini, namun kehidupan dimasa yang akan datang.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Adalah Raja dalam Kehidupan
Berbuat baik dinilai sebagai mengumpulkan bekal untuk memperoleh sorga kelak. Ini bisa membuat seseorang bertahan tetap berbuat baik meskipun mendapatkan balasan yang tidak baik.
Namun tekanan pada akhirnya memaksanya menjadi jemu atau bosan dan mulai membatasi kebaikan sebatas diperlukan semata.
Jika orang lain baik, dibalas baik. Jika tidak, cukuplah membatasi diri dengan tidak melakukan apapun meskipun sebenarnya masih bisa melakukan kebaikan.
Rasul Paulus mendorong jemaat Galatia untuk tidak jemu-jemu dalam berbuat baik.
Jemaat yang tertindas rentan untuk putus asa dan melupakan tugas utama untuk membawa kabar pengharapan.
Situasi ini menjadi tekanan yang kuat bagi jemaat untuk menyudahi saja dalam berbuat baik. Seolah menjadi tindakan yang sia-sia, seperti menjaring angin atau menggarami lautan.
Tidak demikian bagi Rasul Paulus. Berbuat baik tidak boleh berhenti karena tekanan dan penindasan.
Berbuat baik terjadi dihubungkan dengan karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus yang telah mengembalikan hukum pada posisinya yang semula yaitu hidup dalam kasih.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kehidupan yang Hina dan Mulia
Mengasihi Allah dan sesama adalah dua sisi dari satu mata uang; terkait, terhubung dan tidak dapat dipisahkan. Oleh Rasul Paulus disebut sebagai hukum Kristus.
Hukum ini tidak didasarkan pada rasa kemanusiaan atau motifasi untuk memperoleh sorga sebagai upahnya, hukum ini didasarkan pada tindakan Allah yang telah berbuat baik terlebih dahulu dengan cara berkarya menyelamatkan manusia dari kutuk dan belenggu dosa.
Tindakan baik Allah inilah yang menjadi pendorong bagi orang percaya untuk selalu berbuat baik.
Maka berbuat kebaikan adalah tanda syukur seseorang yang telah mengalami kasih Allah di dalam kehidupan nya.
Berbuat baik itu menjadi gaya hidup orang percaya; melekat erat dalam kehidupan dan mengalir deras dalam darah setiap orang percaya.