Berita Kota Jambi
AKP Drh Fitri Kerap Bertemu Jenazah, Polwan Cantik Polda Jambi Ini Pernah Alami Kejadian Menakutkan
Kaum hawa pun juga banyak yang berkeinginan menjadi polisi atau biasa akrab dengan sapaan Polisi Wanita (Polwan).
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Profesi menjadi anggota Polri bukan cuma jadi dambaan bagi kaum adam saja.
Kaum hawa pun juga banyak yang berkeinginan menjadi polisi atau biasa akrab dengan sapaan Polisi Wanita (Polwan).
Kaum hawa sangat tampak elegan saat mengenakan seragam polwan.
Namun di balik itu, tentu anggota polisi ataupun polwan juga memilki resiko dan tanggung jawab besar dalam mengemban tugasnya.
Baca juga: Cerita AKP Drh Fitri Polwan Cantik Polda Jambi Saat di Kamar Jenazah, Lihat Keran Air Hidup Sendiri
Baca juga: Mengulik Peran AKP Drh Fitri Patmawati, Polwan Cantik Sekaligus Dokter Hewan Biddokkes Polda Jambi
Baca juga: Tiga Perwira Menggagahi Polwan Cantik, Korban Dibikin Teler Hingga Tak Bisa Apa-Apa
Mulai dari kedisipilan, hingga hal-hal lain yang diluar dugaan saat menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
Seperti kisah AKP Drh Fitri Patmawati, seorang perwira pertama di Polda Jambi yang saat ini menjabat sebagai Kaur Doksik Biddokkes Polda Jambi.
Fitri merupakan satu-satunya dokter hewan yang dimiliki oleh Polda Jambi saat ini.
Ia mulai bertugas di Polda Jambi sejak 2015, saat itu, ia menjabat sebagai Kanit K9 Ditsabhara Polda Jambi, kemudian tepat pada 2017, ia ditugaskan di Biddokkes Polda Jambi.

Meski berprofesi sebagai dokter hewan, tidak jarang, Fitri turut dalam sejumlah kasus-kasus yang berhubungan dengan forensik dan identifikasi, yang tergolong ekstrem atau menyeramkan.
Terakhir, Fitri juga turut membantu dalam proses identifikasi penemuan tengkorak manusia di dalam mobil, yang tenggelam di kanal PT WKS Tanjung Jabung Timur, beberapa waktu lalu.
"Yang tangani langsung itu, ya dokter spesialis Forensiknya, tetapi saya bagian managerialnya, tetapi tetap turun langsung ke lokasi," kata Fitri, Sabtu (6/3/2021) siang.
Pada kasus tersebut ia mengaku tidak memiliki rasa takut yang berlebih, karena jauh sebelumnya, ia sudah sering bergabung lama dengan tim ahli Forensik.
Baca juga: Polwan Muda Dirudapaksa 3 Perwira Secara Bergiliran, Dicekoki Miras Hingga Pingsan Saat Malam Hari
Baca juga: Aksi Unik Polwan Korlantas saat Banjir di Cipinang Melayu, Pakai Celemek dan Sajikan Kopi Buat Warga
Baca juga: Terkuak Nasibnya Polwan Kompol Yuni Purwanti Usai Ditangkap Nyabu dengan 11 Polisi Lainnya di Hotel
Hanya diawal saja ungkap Fitri, dirinya sempat merasa takut, tetapi seiring berjalannya waktu, dan komitmen dalam membantu pengungkapan kasus, rasa takut Fitri berangsur hilang.
"Awalnya sih ada rasa takut gabung dengan Dokter forensik, karena ketemu sama jenazah manusia yg tidak utuh, tinggal tengkorak, pastilah ada rasa rakut," bilang Fitri.
"Tapi balik lagi, karena ini diawali dengan niat, untuk ungkap kasus ya berfikir postif saja," tambahnya.