Orang Tua 6 Laskar FPI Tantang Kapolda Metro Jaya Lakukan Mubahalah: Ya Allah Laknatlah Mereka!
Keluarga korban penembakan laskar FPI menantang Kapolda Metro Jaya untuk melakukan Mabahalah.
Orang Tua 6 Laskar FPI Tantang Kapolda Metro Jaya Lakukan Mubahalah: Ya Allah Laknatlah Mereka!
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA--Kasus penembakan 6 laskar FPI pengawal Rizieq Shihab masih terus bergulir. Keluarga korban laskar FPI menantang Kapolda Metro Jaya untuk melakukan Mabahalah.
Mubahalah adalah memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah/dusta, sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar FPI dan keluarga korban melakukan Mubahalah untuk menuntut keadilan atas kematian keluarga mereka.
Sebelumnya, mereka telah melayangkan undangan terhadap beberapa pihak, khususnya pihak Polda Metro Jaya.
Tantangan mubahalah itu ditujukan ke Kapolda Metro Jaya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Briptu Fikri Ramadhan, Bripka Faisal Khasbi, dan Bripka Adi Ismanto terkait kasus pembunuhan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), belum terungkap secara jelas.
Namun, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dan beberapa nama yang diundang tidak datang pada acara yang digelar secara virtual tersebut.
Baca juga: Maruf Amin Blak-blakan Tak Dilibatkan Jokowi Bahas Izin Investasi Miras, Kaget Diserang di Medsos
Baca juga: Said Aqil Siradj Diangkat Jadi Komisaris Utama KAI, Staf Khusus Erick Thohir Buru-buru Jelaskan Ini
Baca juga: 22 Teroris Kelompok Fahim Ditangkap Densus 88 di Jatim, Polisi Temukan Bunker Penyimpanan Senjata
Salah satu orang tua dari korban enam laskar FPI yang meninggal, Suhadah, menyatakan, ada banyak kebohongan terkait penjelasan pihak kepolisian atas meninggalnya enam anggota laskar FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq dan keluarganya itu.
Ia pun menyampaikan 'kutukan' kepada pihak-pihak yang telah melakukan pembunuhan serta pihak yang berbicara dusta ketika memberikan keterangan tentang kematian enam laskar FPI.
"Inilah Mubahalah kami sebagai orang tua korban enam laskar FPI. Demi Allah, Tuhan langit dan bumi, kami bersumpah bahwa kami keluarga dari pembantaian pada 7 Desember 2020 yang lalu," ujarnya dalam acara Mubahalah yang diadakan secara virtual, Rabu (3/3).

Ia juga menyebutkan bahwa para laskar FPI tersebut dianiaya dan dibunuh.
"Enam laskar FPI yang terbunuh di KM 50 tol Cikampek, benar dan meyakini. Anak-anak kami dari laskar tersebut dianiaya dan dibunuh dengan dzalim oleh para oknum polisi serta mereka (polisi) berdusta terkait pembunuhan tersebut," imbuhnya.
Dalam penyampaian mubahalah, ia berdoa kepada Tuhan agar melaknat dan memberikan azab kepada polisi yang membunuh mereka (enam laskar FPI).
Selain itu, dalang dan pendukungnya juga harus di azab sesuai perbuatannya.
"Ya Allah jika mereka para pembunuh, dalangnya serta orang pendukungnya memang benar. Laknatlah keluarga kami sampai akhirat nanti. Tapi, jika enam syuhada yang benar dan mereka membunuhnya, laknatlah mereka sampai keturunannya di dunia maupun akhirat. Engkaulah sebaik saksi dan hakim. Urusan ini kami serahkan padamu ya Allah SWT," kata dia.