Jhoni Allen 'Nyanyi' Kecewa Dipecat Demokrat, Tudingan ke SBY Tak Main-main, Siapa yang Bohong?
Kecewa dipecat dari Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun kemudian melempar berbagai tudingan serius ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY.
Jhoni Allen 'Nyanyi' Kecewa Dipecat Demokrat, Tudingan ke SBY Tak Main-main, Siapa yang Bohong?
TRIBUNJAMBI.COM - Kecewa dipecat dari Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun kemudian melempar berbagai tudingan serius ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Tudingan Mantan kader Partai Demokrat itu disampaikan Jhoni lewat video.
Adapun Jhoni dianggap terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau upaya kudeta di Demokrat.
Tudingan yang dilontarkan Jhoni tak main-main. Ia menuding bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat.
Jhoni kemudian menceritakan jika SBY baru muncul setelah mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan era Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara Partai Demokrat di Hotel Kinasih di Bogor. Di mana saat itu saya ketua panitianya. Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," kata Jhoni seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Marzuki Alie Meradang Disebut Penghianat, Satu-satu Kebohongan SBY Mulai Dibuka ke Publik
Baca juga: Ini Kehebatan Kapal Angkut Tank Indonesia, KRI Teluk Weda-526 Buatan Dalam Negeri
Baca juga: Borok SBY Dibongkar Saat Kongres, Max Sopacua Kecewa Dibuang dari Demokrat, Begini SBY Aslinya
Jhoni menyebut, SBY baru bergabung dengan Partai Demokrat setelah partai ini lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pemilu 2004.
Ia mengeklaim bahwa dirinya dan para kader Demokrat-lah yang telah bersusah payah meloloskan partai pada Pemilu 2004.
Bahkan, Jhoni juga menyebut, SBY hanya menyumbang Rp 100 juta ke dalam bentuk empat lembar travel check di hotel daerah Bogor dalam partisipasinya pada Pemilu 2004.
"SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos verifikasi KPU dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu Wakil Ketua Umum. Dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar travel check di hotel di Bogor," ujar Jhoni.

Ia pun menunding SBY tidak berkeringat dalam meloloskan partai di kancah Pemilu 2004.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali. Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ungkap Jhoni.
Rekayasa Kongres
Jhoni juga menuding SBY telah merekayasa hasil Kongres V Partai Demokrat pada 2020 lalu yang mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.