Ferdinand Hutahean Kembali Buat Gaduh, Cuitan Soal 'Mabuk Agama' dan 'Mabuk Miras' Diprotes
Ferdinand Hutahaean kembali membuat gaduh media sosial dengan cuitannya tentang 'mabuk agama' dan 'mabuk miras'.
Ferdinand Hutahean Kembali Buat Gaduh, Cuitan Soal 'Mabuk Agama' dan 'Mabuk Miras' Diprotes
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA--Ferdinand Hutahaean kembali membuat gaduh media sosial dengan cuitannya tentang 'mabuk agama' dan 'mabuk miras'.
Banyak tokoh yang turut berkomentar merespon cuitan mantan politisi Partai Demokrat itu.
Cuitan Ferdinand dipicu soal pro kontra tentang kebijakan pemerintah menetapkan industri minuman keras sebagai daftar positif investasi (DPI).
Ferdinand mencibir pihak-pihak yang menolak kebijakan Pemerintah tersebut.
Dia berkisah bahwa di kampungnya dulu, orang-orang selalu meminum tuak sebagai sebuah tradisi untuk menghangatkan badan.
“Dari dulu di kampungku, orang selalu minum tuak, minuman tradisional beralkohol. Sebuah tradisi atau kebiasaan untuk menghangatkan badan dan melepas lelah, bercengkerama setelah seharian di sawah atau di ladang,” tulis Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya, Senin (2/3/2021).
Baca juga: Jhoni Allen Nyanyi Kecewa Dipecat Demokrat, Tudingan ke SBY Tak Main-main, Siapa yang Bohong?
Baca juga: Lebih Ampuh dari Vaksin Sinovac? Sekali Suntik Efikasi Vaksin CanSino Buatan China Capai 95,47%
Baca juga: Sita Tyasutami Dibombardir Usai Presiden Jokowi Umumkan Begini: Sekarang Bisa Ketawa, Dulu Stress
Ferdinand Hutahaean pun tak setuju jika kebijakan investasi miras disebut berpotensi merusak moral bangsa.
“Faktanya, moral orang-orang dari kampungku tetap baik, tidak rusak,” sebut Ferdinand Hutahaea seperti dikutip dari Wartakota.
Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa ada beberapa negara yang memproduksi miras secara legal dan terkenal.
“Warganya tetap bermoral, tidak mabuk-mabukan. Negaranya maju, tidak hancur seperti negara yang hancur akibat perang soal agama. Sementara kita, tiap hari alkohol di mana-mana, prostitusi di mana-mana, tapi munafiknya luar biasa!,” kata Ferdinand Hutahaean.

Dalam cuitan lain, Ferdinand Hutahaean juga menyebut bahwa Rusia terkenal dengan sejumlah miras hasil produksinya yang mendunia, seperti Medovukha, Vodka, Smirnof, dan lain-lain.
“Faktanya, Rusia tidak hancur, moralnya baik, soal kemanusian tinggi nilainya, negaranya maju dan kaya, rakyatnya lebih sejahtera dari kita,” sebut Ferdinand Hutahaean.
Terakhir, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tidak ada negara yang hancur karena melegalkan industri miras, tapi sudah banyak negara yang hancur karena mabuk agama.
“Setahu saya, di muka bumi ini, belum ada satu negara pun yang hancur karena legalisasi industri minuman beralkohol, dan tidak ada satupun yang luluh lantak karena mabuk alkohol,” terangnya.