Krumunan Saat Jokowi Berkunjung, Ferdinand : Bung Saya Kasih Tau, Itu Euforia dan Histeria Warga

Ada pihak yang berusaha membangun opini dengan menyebut kerumunan tersebut melanggar protokol kesehatan.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
Kunjungan Presiden Jokowi ke Maumere, NTB membuat kerumunan warga 

TRIBUNJAMBI.COM - Terkait kerumunan saat Presiden Jokowi berkunjung ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara.

Menurutnya, tidak ada potensi pelanggaran pidana dalam kerumunan tersebut.

"Pelawak saja paham bahwa peristiwa di NTT tidak ada unsur pidananya yang dilakukan oleh Jokowi sebagai presiden maupun sebagai pribadi," tulis Ferdinand di akun Twitternya, Kamis (25/2/2021).

Ada pihak yang berusaha membangun opini dengan menyebut kerumunan tersebut melanggar protokol kesehatan.

Baca juga: Jenazah Diska Putri Siswi SMAN 1 Cibungbulang Ditemukan Dalam Plastik

Baca juga: KPK Periksa Ihsan Yunus 8 Jam, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jambi Ini Akui Rumahnya Digeledah

Baca juga: Pengakuan ,Mengejutkan Djoko Tjandra Pernah Diajak Bertemu Maruf Amin di Malaysia, Ada Apa?

Kedatangan warga adalah spontanitas karena ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Sekelompok kecil org berupaya membangun opini pelanggaran prokes pada kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT.

Bung saya kasih tau, itu euforia dan histeria warga yang ingin melihat pemimpinnya," tulis Ferdinand.

Ferdinand juga menyebut, ratusan warga itu datang tanpa diundang.

Ferdinand juga mengatakan bahwa rata-rata warga yang berkerumun mengenakan masker, meskipun dalam video yang beredar tampak banyak warga yang tidak mengenakan masker.

"Tidak diundang dan tidak disuruh, mereka spontanitas karena cinta pemimpinnya.

Dan rata-rata pake masker," imbuhnya.

Ferdinand menambahkan, saat warga berkerumun, presiden beberapa kali meminta kepada warga untuk mengenakan masker.

"Pres @jokowi tampak berkali2 menunjuk pd masker yg digunakannya, pesannya agar warga jg gunakan masker.

Euforia dan histeria spontan itu tak mgkn dilarang dan tak mgkn warga dikunci di rumah agar tak berkerumun menyambut presiden yg mrk cintai.

Lihat JKW menunjuk maskernya," jelasnya.

Alasan dilaporkan

Diberitakan sebelumnya, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menimbulkan kerumunan, berbuntut panjang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Laporan tersebut akan didaftarkan oleh Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan.

Mereka menduga Presiden Jokowi melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi .

"Iya sedang buat pelaporan. Masih alot, saya masih berusaha," kata Kurnia, Koordinator Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan, saat dikonfirmasi, Kamis (25/2/2021).

Dalam keterangannya, dia menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang tidak memberikan contoh yang baik terkait penerapan protokol kesehatan.

Sebaliknya, Jokowi malah terlihat berkerumun dalam kegiatannya di NTT.

Padahal, kata dia, Presiden Jokowi mengetahui betul pandemi Covid-19 yang saat ini sedang menjangkiti dunia mengakibatkan kehidupan menjadi terganggu.

Terlebih, Indonesia sebagai salah satu negara yang menduduki angka kematian tertinggi akibat Covid-19, juga mulai kewalahan menangani pandemi tersebut.

Satu-satunya cara untuk menekan itu, katanya, dengan penerapan protokol kesehatan.

"Sayangnya di tengah gencarnya penegakan program protokol kesehatan ini dalam kegiatan kunjungan kepresidenan di NTT (23/2/2021)."

"Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin rakyat malah membuat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan dengan melemparkan bingkisan dari atas mobil," jelasnya.

Kurnia menjelaskan, pelaporan itu didasarkan video berdurasi 30 detik yang beredar di media sosial.

Dalam video itu, Jokowi tampak di tengah keramaian membagikan suvenir kepada warga NTT.

"Didasarkan atas video berdurasi 30 detik menampakkan seseorang yang patut diduga Presiden Jokowi di atas kendaraan."

"Di tengah kerumunan yang sangat ramai serta membagikan suvenir/gift, padahal kita sedang mengatasi bencana berupa pandemi," ucap Kurnia.

Tanggapan Istana

Dikutip dari Tribunnews, Jokowi ke Maumere untuk meresmikan Bendungan Napun Gete.

Terkait video kerumuman warga itu, pihak istana memberi tanggapan.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan video tersebut.
"Benar itu video di Maumere," kata Bey kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Video tersebut beredar di media sosial.

Warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden.

Warga bersorak, bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel.

Meski menggunakan masker, warga terlihat tak menerapkan jaga jarak.

Melalui atap mobil yang terbuka, Jokowi nampak menyapa warga.

Ia mengenakan masker hitam dan melambaikan tangan ke masyarakat.

Jokowi sempat terlihat menunjuk ke arah masker yang ia kenakan, seakan mengingatkan tentang penggunaan masker.

Ia lantas membagikan sejumlah suvenir ke warga dengan melemparnya dari atap mobil.

Bey menjelaskan, saat Presiden dan rombongan masih dalam perjalanan, masyarakat Maumere sudah menunggu di tepi jalan.

Warga kemudian mendekat ketika mobil Jokowi tiba.

"Saat dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan.

Saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," terangnya.

Melihat spontanitas dan antusiasme warga, Jokowi pun akhirnya menyapa dari atap mobil.

Bersamaan dengan itu, Jokowi mengingatkan warga untuk memakai masker.

"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujar Bey.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tuturnya.

Bey menambahkan, pembagian suvenir yang dilakukan Jokowi merupakan bentuk spontanitas untuk menghargai antusiasme masyarakat.

Suvenir yang dibagikan berupa buku, kaus, dan masker.

"Tapi poinnya Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," kata dia.

Sumber : Soal Kerumunan Jokowi, Ferdinand Hutahaean : Pelawak Saja Paham tidak Ada Unsur Pidananya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved