Tim Walet Polsek Gunung Kerinci Bekuk Pelaku Curanmor, Vixion Digondol dari Siulak

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Tim Walet Polsek Gunung Kerinci berhasil membekuk tiga pelaku curanmor. Tiga pelaku yang diamankan yakni, Yoreci (25) petani asal Siulak Gedang, Raju Prayuda dan Perdinan Delesep. 

Kapolsek Gunung Kerinci, Iptu Harmin Dasiba dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia menyatakan, ketiga pelaku berhasil dibekuk pada, Senin (22/2) sekira pukul 21.00 Wib. 

"Pelaku pertama dibekuk adalah Yoreci, setelah itu baru diamankan dua pelaku lainnya yakni Raju dan Perdinan," kata Kapolsek. 

Diungkapkannya, penangkapan berawal dari adanya informasi masyarakat bahwa ada pelaku curanmor yang akan melakukan transaksi jual beli motor hasil curian di desa Ujung Ladang, Kecamatan Gunung Kerinci.

Berdasarkan informasi itu anggota Polsek Gunung Kerinci yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Ipda Alti Irawan atas perintah Kapolsek melakukan pengintaian dan melakukan penangkapan terhadap diduga pelaku Yoreci. 

"Setelah diinterogasi, diduga pelaku mengaku bahwa motor Vixion yang dibawanya itu dicuri di wilayah Hukum Polsek Sungai Penuh," ujar Kapolsek. 

Diduga pelaku Yoreci sebut Kapolsek juga menyebutkan, bahwa pelaku Curanmor di wilayah Hukum Polsek Gunung Kerinci adalah Raju dan Perdinan. 

"Selanjutnya anggota kita langsung melakukan penangkapan terhadap Raju dan Perdinan," ungkapnya. 

Kedua pelaku tersebut juga mengaku, bahwa mereka melakukan pencurian Motor di Desa Telaga Biru Kecamata  Siulak yaitu Motor Jenis Supra X 125. Dimana motor tersebut telah mereka jual ke wilayah Pendung Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci. Bukan hanya motor kedua pelaku ini juga mencuri Lampu Tenaga Surya di Daerah Jembatan Layang menuju Tanah Kampung Kota Sungai Penuh. 

"Untuk pelaku Yoreci Eka Putra telah diserahkan ke Polsek Sungai Penuh karena TKP Pencurian di Wilayah Hukum Polsek Sungai Penuh. Sementara untuk diduga Pelaku Raju Prayuda dan Perdinan Delesep diamankan di Polsek Gunung Kerinci untuk dilakukan Proses Penyidikan lebih lanjut," pungkasnya. (*)