Berita Tanjabbar
Cerita Sari Wahyuni, Kepala Tim Isolasi Pasien Covid-19 RSUD Daud Arif, 'Ini Misi Kemanusiaan'
Tidak hanya menjadi perawat, Ia juga di percaya untuk menjadi Kepala Tim ruangan isolasi pasien Covid-19. Amanah yang harus Ia jalankan, dan tidak ban

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - "Alasan saya menjadi Tenaga Kesehatan yang terlibat langsung dalam penangganan Covid-19, karena buat saya ini adalah misi kemanusiaan,"ujar Sari Wahyuni.
Sari Wahyuni (33) merupakan tenaga kesehatan bidang perawat yang telah bekerja hampir 11 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Daud Arif Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Saat ini dari awal September 2020 hingga hari ini, Selasa (23/2/2021) Ia menjadi garda terdepan dalam penangganan Covid-19 di RSUD Daud Arif.
Tidak hanya menjadi perawat, Ia juga di percaya untuk menjadi Kepala Tim ruangan isolasi pasien Covid-19. Amanah yang harus Ia jalankan, dan tidak banyak orang yang bisa menjalankan amanah ini dengan baik. Ketika di tunjuk menjadi Kepala tim ruangan, Ia bukan menolak, namun langsung mengiyakan tugas tersebut.
Baca juga: Nama Yasonna Laoly Disebut Napoleon Dalam Kasus Djoko Tjanda:Itu Permintaan APH Bukan Suka-suka Kita
Baca juga: MIRIS,Ini Alasan 2 Oknum Polisi Rela Menjual Senjata Rakitan ke KKB Papua, Padahal Rekan Ikut Gugur
Baca juga: Atletico Madrid vs Chelsea; Dapat Dua Keuntungan
"Kenapa saya langsung menerima karena saya merasa, ini adalah bukti dari sumpah yang pernah saya ucapkan sebagai seorang perawat, dalam keadaan apapun dan kondisi apapun, termasuk situasi saat ini saya siap memberikan pelayanan kesehatan," katanya
Secara pribadi, Ia meyakini bahwa apa yang dilakukannya adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan untuk kepentingan orang banyak. Namun, keputusan ikut andil dalam bagian dari penangganan Covid-19 sempat menjadi pembicaraan serius dalam keluarganya.
Sari menyebutkan bahwa kedua orang tua nya yang paling kaget terhadap keputusan yang Ia ambil tersebut. Ada kekhawatiran yang amat berat dirasakan oleh orang tuanya, karena orang tuanya juga sadar dan mengetahui bahwa resiko yang paling berbahaya dari terpapar Covid-19 akan di alami anaknya.
"Keluarga saya awalnya kaget dengan keputusan saya untuk ikut membantu merawat pasien covid. Terutama orang tua saya. Tapi saya berikan satu keyakinan bahwa hidup ini harus bisa bermanfaat bagi orang lain, apalagi dengan profesi saya sebagai Nakes," ungkapnya
Sari menyebut bahwa pandemi ini memberikan tantangan bagi dirinya dalam menjalankan tugas sebagai Nakes. Ia mengakui bahwa pandemi Covid-19 ini mengharuskan Ia untuk menunjukan diri sebagai Nakes yang profesional, meski Ia tahu resiko yang akan Ia hadapi yaitu terpapar Covid-19.
"Meskipun saya tau hal terberat adalah resiko terpapar covid sangat begitu dekat dengan kami para perawat covid. Tetapi itu tidak menjadikan kami gentar sedikitpun untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19,"ungkapnya.
RSUD Daud Arif
Sari Wahyuni
Kepala Tim Isolasi Pasien Covid-19
Tribunjambi.com
berita terkini jambi
1. Ada 8 Pemodal Asing Beroperasi di Tanjabbar |
|
---|
Polres Tanjabbar Press Rilis Tersangka Karhutla, Wahono Terancam 10 Tahun dan Denda Rp 10 Miliar |
![]() |
---|
Kebakaran di Tanjabbar, Satu Rumah Papan di Merlung Hangus Terbakar Diduga Konsleting Listrik |
![]() |
---|
Tetangga, RT, Lurah/Kades di Tanjabbar Diminta Aktif Beri Informasi Terkait Gizi Buruk di Sekitarnya |
![]() |
---|
Awal 2021, Ditemukan Satu Kasus Gizi Buruk di Tanjabbar dan 9 Anak Pertumbuhan Kurang Baik |
![]() |
---|