Ternyata Tidak Semua Lansia Bisa Dapat Vaksin Covid-19, Apalagi dengan Komorbid Tidak Terkontrol
Kamu harus tahu bahwa tidak semua warga boleh menerima vaksin covid-19. Misalnya lansia yang tidak semua bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dengan Sino
TRIBUNJAMBI.COM, KEMBANGAN - Vaksin covid-19 sudah mulai diberikan kepada masyarakat.
Namun kamu harus tahu bahwa tidak semua warga boleh menerima vaksin covid-19.
Misalnya lansia yang tidak semua bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dengan Sinovac.
Mereka yang komorbidnya tidak terkontrol tidak bisa langsung mendapatkan vaksin.
Komorbid yang dimaksud adalah orang yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, jantung dan masih banyak lagi.
Sebelum divaksin, Maria harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.
Baca juga: Apa Itu Vaksin Nusantara? Bagaimana Cara Kerja Vaksin yang Diprakarsai Dokter Terawan dkk Itu?
Satu di antaranya pemeriksaan tensi darah.
Saat diperiksa, tensi Maria ternyata tengah naik.
Ia pun dijelaskan tenaga medis bahwa tidak bisa mendapatkan vaksin sebelum dapat menurunkan tensi darahnya.
Dengan mimik wajah kecewa, perserta vaksin berusia 64 tahun itu mundur ke belakang meja pemeriksaan sambil membawa kertas pendaftaran.
Ia tampak kebingungan bertanya pada rekannya yang sudah mendapatkan vaksin.
Baca juga: Sudah Divaksin, 6 Nakes di Tebo Positif Covid-19, Ini Penjelasan Kadinkes
Saat ditemui perwarta, Maria mengatakan bahwa tensi darahnya mencapai 207 sehingga tidak bisa mendapatkan vaksin.
"Tadi katanya saya darah tinggi jadi ditunda dulu tunggu sebentar. Kalau tadi tensi 207, tapi saat tunggu sebentar sudah turun 202," ujar Maria.
Akhirnya kata Maria, adiknya yang sudah mendapatkan vaksin menawarkan obat penurun tensi darah.
Sehingga ia berencana meminum obat itu agar bisa mendapatkan vaksin di hari itu juga.
Dengan begitu, ia berharap Covid-19 bisa segera hengkang dari Indonesia.
Baca juga: Dua Kali Divaksin Covid-19, Wakil Bupati Nganjuk Masih Terjangkit Virus Corona, Begini Pengakuannya
"Ya semoga setelah mendapatkan vaksin ini kita semua bisa jauh dari Covid-19 dan ekonomi Indonesia kembali pulih," ujarnya.
Maria mengaku tidak memiliki komorbid lain selain darah tinggi. Sehingga ia optimis bisa mendapatkan vaksin di hari ini.
Vaksinasi untuk golongan lanjut usia masih berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kembangan.
Berbeda dengan hari sebelumnya, vaksinasi di RSUD Kembangan di hari kedua ini terlihat jauh lebih rapih dan tertib.
Tidak ada antrean mengular dalam program vaksinasi itu.

Setelah mendaftar di website Kementerian Kesehatan, para lansia juga diharuskan mendaftarkan vaksin di link website RSUD Kembangan.
Hal itu agar memudahkan dalam pembagian antrean bagi pendaftar agar tidak kembali terjadi penumpukan antrean seperti Minggu (21/2/2021)
Tidak jarang lansia kebingungan dengan pendaftaran secara online tersebut. Namun pegawai RSUD Kembangan membantu mereka dalam pendaftaran online.
Mereka tinggal memperlihatkan KTP untuk pendaftaran.
Daftar Komorbid yang bisa bikin parah Covid-19
Virus corona dapat menyerang siapa saja dan mengakibatkan gejala atau tingkat keseriusan yang berbeda-beda.
Salah satu kelompok yang berisiko mengalami gejala serius jika terpapar infeksi virus corona adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan tertentu atau komorbid.
Beberapa waktu lalu, laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa 94 persen kasus kematian Covid-19 di Amerika Serikat terjadi pada pasien dengan komorbiditas atau memiliki penyakit penyerta.
Baca juga: Cara Mendaftar Vaksinasi Covid-19 Lansia, Baru Tersedia untuk 7 Provinsi Ini!
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga meminta anggota keluarga yang memiliki komorbid untuk dipisahkan dari anggota keluarga yang berusia muda.
Pasalnya, anggota keluarga berusia muda berpotensi menjadi pembawa virus corona tanpa menunjukkan gejala, sehingga dapat berbahaya bagi anggota keluarga dengan komorbid.
Lantas, apa saja penyakit penyerta (komorbid) yang dapat memperburuk kondisi seseorang saat terpapar virus corona?
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria menjelaskan, sejumlah penyakit penyerta terkait Covid-19 yang bisa memperparah kondisi pasien.
Berikut adalah penyakit-penyakit tersebut:
- Diabetes Mellitus
- Penyakit autoimun seperti lupus/SLE
- Penyakit ginjal
- Penyakit jantung koroner
- Hipertensi
- Tuberkulosis
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Penyakit kronis lain Tumor/kanker/keganasan
- Penyakit terkait geriartri
"Ketika orang dengan komorbid tersebut terkena Covid-19, maka ada risiko cukup tinggi untuk mengalami gejala parah," kata Bayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020) siang.
Gejala parah atau severe Covid-19 terjadi karena interaksi efek dari Covid-19 dengan komorbid.
Dihubungi secara terpisah, Ahli Patologi Klinis yang juga Wakil Direktur Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, secara lengkap, jenis-jenis komorbid ada di dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor 413 Tahun 2020 dan Kepmenkes Nomor 446 Tahun 2020.
"Ada di Kepmenkes Nomor 413 Tahun 2020 dan Kepmenkes Nomor 446 Tahun 2020," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020) siang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perhatikan, Ini Daftar Komorbid yang Bisa Perparah Kondisi jika Terpapar Covid-19"