Berita Nasional
Terkuak Nasibnya Polwan Kompol Yuni Purwanti Usai Ditangkap Nyabu dengan 11 Polisi Lainnya di Hotel
Sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti mendapat ancaman dipecat atau pidana karena masalah yang dihadapinya itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Kompol Yuni Purwanti mendapat sorotan dari masyarakat, usai dirinya tersandung kasus narkoba.
Sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti mendapat ancaman dipecat atau pidana karena masalah yang dihadapinya itu.
Polwan Kompol Yuni Purwanti ditangkap bersama 11 anggotanya di sebuah hotel yang ada di Bandung.
Penggebrekan dilakukan oleh pihak Propam Mabes Polri dibantu Polda Jabar.
Kompol Yuni dan kesebelas anggota polisi yang diamankan itu pun langsung dilakukan tes urine.
Baca juga: Kondisi Terkini dan Nasib Kompol Yuni Setelah Asyik Nyabu, Kini Jabatannya Sudah Dicopot
Baca juga: Sepak Terjang Polwan Kompol Yuni, Sosok Suaminya Disorot, Begini Nasibnya Usai Tersandung Narkoba
Baca juga: Kompol Yuni Purwanti Sering Bertransaksi Dengan Bandar Narkoba, Ditangkap Bersama 11 Anak Buahnya
Hasil yang keluar pun menyatakan bahwa Kompol Yuni Purwanti dan 11 polisi lainnya dinyatakan positif penyalahgunaan narkoba.
Lalu kenapa Kompol Yuni bisa sampai mengkonsumsi sabu-sabu tersebut, padahal dirinya dikenal kerap menangkap bandar narkoba.
Namun baru-baru ini, terkuak alasan sebenarnya Kompol Yuni nyabu bersama anak buahnya di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021).
Mantan Kapolsek Astanaanyar itu berakhir diperiksa oleh kepolisian hingga pihak Propam Polda Jawa Barat.
Pasca tertangkap pesta sabu Kompol Yuni bersama anak buahnya itu, nasib terbaru sang polwan disebut sangat miris dan memilukan.
Kompol Yuni Purwanti harus dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar.

Tak cuma itu saja, Kompol Yuni harus mengikuti serangkaian proses hukum yang dijalankan atas perbuatannya.
Sungguh memilukan mantan Kapolsek Astanaanyar yang saat sebelumnya berada di puncak kariernya.
Kompol Yuni malah harus merasakan kepahitan dalam hidupnya pasca digerebek saat pesta sabu bersama anak buah.
Karirnya melejit berkat berbagai prestasinya menangkap jaringan pengedar narkoba besar di sekitar wilayah cakupannya.
Selama dirinya menjabat Kasat Narkoba di Polres Bogor, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang saat itu masih berpangkat AKP telah menorehkan prestasi yang cukup baik.
Tercatat, sepanjang 2015 saja, dia sudah mengungkap 137 kasus, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu-sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.
Namun, sebelum menjabat Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi ternyata juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Sukasari dan Kapolsek Bojongloa Kidul.
Saat masih menjabat Kapolsek Bojongloa Kidul, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi mengisahkan pengalamannya menangkap sejumlah pengedar termasuk bandar narkoba.
Salah satunya ketika Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi masih menjabat Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.
Bahkan wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 itu kerap bertransaksi dengan para bandar narkoba saat ekspose depan wartawan.
Baca juga: Update Kompol Yuni Purwanti Diduga Terjerat Narkoba, Kompolnas: Memang Banyak Godaan, Jangan Lengah
Baca juga: Siapa Sebenarnya Sosok Mantan Suami Kompol Yuni? Ternyata Jadi Orang Tua Tunggal dari Dua Anaknya
Baca juga: Gara-gara Kompol Yuni Pakai Narkoba Semua Polisi Rasakan Ini, Kapolri Suruh Tes Urine
"Sering ketemu berdua, pas barangnya sudah dikeluarin langsung kami lakukan penangkapan," ujar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Proses penangkapan terhadap pengedar dan bandar narkoba pun diceritakan Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi tak serta merta terus berjalan mulus.
Menurut ceritanya, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi pernah sampai berkelahi dengan bandar narkoba.
Bahkan sampai gontok-gontokan hingga akhirnya dia terpelanting masuk ke dalam saluran air atau got.
"Sering sekali gontok-gontokan kaya petinju, sampai masuk got malah," ujarnya.
"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu Converse," Kata Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi.
Pekerjaannya sebagai polisi mengungkap berbagai cara licik para pengedar narkoba dan penjahat di sekitar Astanaanyar tentu menjadi beban tersendiri bagi sang polwan.
Ditambah setiap hari Kompol Yuni selalu berkutat dengan barang bukti narkoba, sehingga alasan sebenarnya Kompol Yuni nyabu bisa jadi karena beban pekerjaan cukup berat.
Kini, sang polwan cantik sudah tak lagi menjabat sebagai seorang Kapolsek seperti sebelumnya.
Kompol Yuni telah dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astana Anyar oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi kemudian dimutasi menjadi Pamen Yanma Polda Jabar.
Ini dilakukan untuk mempermudah petugas dalam melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Jadwal Liga Champions Atletico vs Chelsea hingga Atalanta vs Madrid. Link Live Streaming di Sini
Baca juga: Kapolres Batanghari Bicara Tambang Ilegal Pernah 5.000 Orang Berkecimpung pada Illegal Driling
Baca juga: Korupsi Perencanaan Pembangunan Fisik Desa Sungai Tering Ternyata Hanya Melibatkan Tiga Orang
Sudah tak ada lagi aksi-aksi mengerikannya sebagai Kapolsek demi memberantas kejahatan narkoba di masyarakat.
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi sejatiya sudah cukup dikenal publik sebelum ditangkap lantaran menggelar pesta sabu bersama 11 anak buahnya.
Pasalnya, wajah Kompol Yuni sudah beberapa kali nongol di sebuah program televisi nasional yang khusus menayangkan prestasi dan kagiatan anggota Polri se-Indonesia.
Namun kini namanya makin melejit dikenal publik setelah ia ditangkap Propam Polda Jabar.
Kondisi Terkini dan Nasib Selanjutnya
Terkait kasus tersebut, Mabes Polri belum memutuskan sanksi atau hukuman apa yang diberikan kepada Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan belasan anggota polisi lainnya.
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono pun mengatakan, pihak internal Polri masih harus melakukan penyelidikan lebih lanjut kepada mereka yang telah ditangkap.
Dia masih belum memberikan penjelasan ihwal kemungkinan 12 anggota polisi yang tertangkap itu diberikan sanksi maskimal seperti hukuman mati.
Diketahui, wacana sanksi hukuman mati kepada personel Polri yang terlibat kasus narkoba merupakan kebijakan yang pernah disampaikan oleh mantan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Namun, sebelum Mabes Polri menerapkan kemungkinan sanksi tersebut, kata Irjen Argo Yuwono, penyidik harus terlebih dahulu mendalami kasus narkoba yang melibatkan Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan anak buahnya.
"Kita harus melihat fakta hukum di lapangan dari kasus tersebut. Apakah hanya pemakai, apakah ikut-ikutan, apakah pengedar. Semua perlu pendalaman oleh penyidik," kata Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Irjen Argo Yuwono menjelaskan, proses pemeriksaan terhadap Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan 11 oknum anggota Polsek Astana Anyar masih terus berlangsung.
Termasuk, adanya kemungkinan anggota polisi tersebut menyalahgunakan jabatannya sebagai personel Polri.
“Masih proses, tunggu saja,” ujar Irjen Argo Yuwono.

Ditanyai soal evaluasi Polri terkait kasus Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, Irjen Argo Yuwono turut menuturkan, pihaknya telah melakukan pencegahan internal dan memberlakukan sanksi tegas kepada yang bersalah.
Menurutnya, sanksi tegas diperlukan dan diterapkan kepada siapapun anggota Polri yang terbukti bersalah agar bisa membuat efek jera.
“Pencegahan internal dan tindak tegas bagi anggota Polri kalau ada kesalahan,” ujar Irjen Argo Yuwono.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Terkuak Alasan Sebenarnya Kompol Yuni Nyabu, Ingin Lupa Masalah? Lihat Kondisi & Pekerjaan Barunya,
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Dikenal Polisi Berprestasi, Terbongkar Alasan Kompol Yuni Purwanti Nyabu, Kini Duduki Jabatan Ini,
https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/22/dikenal-polisi-berprestasi-terbongkar-alasan-kompol-yuni-purwanti-nyabu-kini-duduki-jabatan-ini?page=all