Anies Baswedan Disemprot PDIP, Janji Banjir Jakarta Surut Dalam 6 Jam, Sekarang Malah Sibuk Begini

Gubernur DKI Jakarta janji banjir yang menggenangi DKI Jakarta akan surut dalam waktu kurang dari enam jam.

Editor: Teguh Suprayitno
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan baru 87 RT yang surut dari 200 RT yang sempat terendam banjir pada pagi tadi.

"Per jam 12.00 WIB sudah ada 87 RT yang telah surut. Jadi statusnya sekarang tinggal 113 yang masih ada genangan," ucapnya, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Desy Ratnasari Sudah Siap-siap, Disebut Bakal Jadi Kepala Daerah Ini, Raffi Ahmad Bisa Jadi Lawannya

Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Ngamuk Gegara Ulah Kompol Yuni, Kini Polisi se Indonesia Repot Kena Getahnya

Anies mengklaim, puluhan RT yang telah surut ini terendam banjir tidak lebih dari tiga jam.

Artinya, genangan yang membanjiri kawasan itu bisa surut kurang dari enam jam.

"Anda bayangkan saja dalam waktu 3 jam dari 200 sudah kurang jadi 113," ujarnya saat meninjau korban banjir di lokasi pengungsian GOR Otista, Jatinegara, Jakarta Timur.

Imbas banjir yang mengepung Jakarta hari ini, sebanyak 1.361 orang dari 379 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke 26 posko yang telah disiapkan Pemprov DKI.

Anies pun berharap banjir bisa segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya kembali.

"Air Insya Allah ada waktu surut. Kami berharap nanti segera tuntas, sehingga masyarakat bisa kembali. Mudah-mudahan siang ini lebih banyak lagi yang surut," tuturnya.

Salahkan Air Kiriman

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banjir yang menerjang ibu kota tak bisa surut dalam waktu enam jam.

Anies Baswedan
Anies Baswedan (Youtube Anies Baswedan)

Ia menyebut, meski hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (19/2/2021) malam sudah reda, namun, air kiriman dari wilayah hulu terus mengalir menuju Jakarta.

"Yang terjadi (saat ini) adalah hujannya berhenti, tapi aliran dari hulu masih jalan terus. Sehingga di situlah menjadi kendala tersendiri," ucapnya, Sabtu (20/2/2021).

Air kiriman ini yang kemudian disebut Anies sulit dikendalikan, sehingga air meluap hingga merendam pemukiman warga di bantaran kali.

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, banjir masih tetap akan terjadi jika penangan banjir di kawasan hulu, seperti di Bogor dan Depok tidak dilakukan.

"Satu sisi adalah alirannya limpahan, karena kalau teman-teman lihat di bawah, catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah, kawasan hulu di Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok," ujarnya di Pintu Air Manggarai.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved