Belum Mahir Menyetir, Mobil Baru Miliarder Dadakan Kecelakaan, 'Tak Masalah, Ada Asuransi'
Belum sampai sebulan, mobil yang dibeli miliarder dadakan harus mengalami kerusakan. Hal itu terjadi karena mobil yang baru dibeli kecelakaan.
Seperti diketahui, Matrawi menerima uang Rp 3 miliar dari penjualan setengah hektare tanah miliknya.
Uang tersebut dia gunakan untuk membeli satu Toyota Rush dan satu mobil pikap.

Hal serupa juga dialami oleh tetangganya, Wantono (40), yang belum mengaku belum tahu apa pun soal menyetir mobil.
Wantono menceritakan, dirinya hanya tahu cara bagaimana mengendarai traktor di sawah.
"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujar Wantono, saat ditemui di rumahnya, seperti dilansir dari Tribunjatim.com, Kamis (18/2/2021).
Namun, setelah menerima Rp 24 miliar dari penjualan tanahnya seluas 4,2 hektar, Wantono membeli Mitsubishi Expander.
Diberitakan sebelumnya, banyak warga di sejumlah desa di Tuban 'kaya mendadak' usai tanah mereka dibeli oleh Pertamina sebagai ganti rugi pembangunan kilang minyak GRR.
Kilang minyak tersebut memiliki luas sekitar 1.050 hektare.
Baca juga: Celine Evangelista Tak Bisa Mengelak Lagi, 5 Foto Mesra dengan Vicky Prasetyo Ini Jadi Bukti Kuat!
Terdiri dari 821 ha lahan darat yang tersebar di Desa Kaliuntu, Wadung, Sumurgeneng, perhutani dan KLHK serta sisanya reklamasi laut.
Rencananya kilang ini akan beroperasi pada tahun 2024.
Kilang ini merupakan kerja bareng antara PT Pertamina dan Rosneft dari Rusia senilai Rp 225 Triliun.
Ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak menjadi miliarder setelah mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap oleh PT Pertamina (Persero).
Hal itu pun tengah ramai dibicarakan di jagat media sosial, setelah sebuah rekaman video pendek yang viral menunjukkan datangnya belasan mobil yang diangkut oleh truk towing secara bersamaan di Desa Sumurgeneng.
Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, setidaknya terdapat 225 warga yang mendapatkan uang penjualan tanah dari Pertamina.
Rata-rata para warga menerima sekitar Rp 8 miliar.