Berita Batanghari
Angka Kemiskinan di Batanghari Meningkat pada Pandemi Covid-19, Faktor Ini Penyebabnya
Sementara itu, penduduk mayoritas di Batanghari adalah petani, jadi kendalanya sulit menjual hasil taninya karena banyak penampung yang tutup.
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Batanghari meningkat selama Pandemi Covid-19.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) secara pertahun penduduk miskin atau penduduk di garis kemiskinan di Batanghari pada 2020 lalu berjumlah 26.54 orang.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Batanghari, Maypen Hery mengatakan jika dibandingkan pada 2019 lalu jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan namun tidak signifikan.
“Faktor ini sendiri dikarenakan pertumbuhan ekonomi pada masyarakat yang tidak terlalu tinggi serta daya beli masyarakat yang menurun akibat pengaruh pandemi Covid-19,” kata Maypen Hery Selaku Kepala Badan Pusat Statistik Batanghari, Jumat (19/2/2021).
Menurutnya banyak para pekerja yang dirumahkan atau bekerja secara WFH selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, penduduk mayoritas di Batanghari adalah petani, jadi kendalanya sulit menjual hasil taninya karena banyak penampung yang tutup.
Lebih lanjut, Hery menambahkan untuk garis kemiskinan diangkakan sebesar Rp 450, 233 artinya jika penduduk di batanghari mendapatkan pendapatan dibawah angka tersebut itu berarti masyarakat tergolong miskin.
Baca juga: Trailer Mortal Kombat Ada Versi Dewasa, Memukaunya Penampilan Joe Taslim
Baca juga: TERKUAK Nasib 2 Pelaku Penyebar Video Syur Gisel dan Nobu di Medsos, Polisi Pun Ungkap Fakta Barunya
Baca juga: Dua Pelaku Curanmor di Tebo Ditangkap, Polisi Amankan 7 Sepeda Motor