Berita Nasional

Polwan Kompol Yuni Jadi Sosok Ditakuti Bandar Narkoba, Tapi Malah Ditangkap Diduga Pakai Narkoba

Dia adalah Kapolsek Astana Anyar. Bahkan sosok Kompol Yuni ini jadi orang yang paling ditakuti oleh bandar narkoba.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribun Jambi
Kompol Yuni Purwanti, Kapolsek Astana Anyar yang diamankan Propam Polri karena penyalahgunaan narkoba 

Ini cukup membuat para pengedar narkoba ini kualahan ketika berduel dengan ibu dua anak ini.

Pengalaman diteriaki maling pun pernah dialami oleh wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 lalu itu aat bertugas.

Pada tahun 2019 ia juga berhasil mengungkap kasus peredaran kokain di Bogor.

Baca juga: Cerita Polwan Ahli Forensik Saat Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat : Malamnya Saya Dimimpiin

Baca juga: Patroli Protokol Kesehatan, Belasan Polwan Cantik Polres Merangin Turun ke Jalan

Baca juga: Kisah Polwan Cantik Jambi Miranti Silaban, Awalnya Menolak, Dua Bulan Jatuh Cinta dengan Brimob

Saat itu, dirinya menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.

Kompol Yuni mengatakan, bahwa untuk menangkap kedua pelaku itu, pihaknya menggunakan metode undercover atau menyamar selama tiga hari dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.

"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," ujar Kompol Yuni, Selasa (9/4/2019).

Ia juga mengatakan kronologi penangkapan yang dilakukan oleh polisi.

Ia menjadi satu-satunya sosok polwan dalam penyamaran tersebut.

Menurutnya, pada 30 Maret 2019, ia dan sejumlah personel lainnya berhasil menangkap AS, sekira pukul 16.00 WIB di rumah AS yang terletak di Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Dari tangan AS, polisi pun mendapatkan 20 gram kokain.

Yuni dan anggota polisi lainnya kemudian mengembangkan kasus itu lebih lanjut.

Mereka akhirnya bisa meringkus sosok YA di dekat sebuah minimarket di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sekira pukul 20.00 WIB.

Harga dari kokain tersebut dikatakan Yuni mencapai Rp 50 juta.

Ia mengatakan bahwa kokain merupakan jenis narkotika kelas atas (high class) dalam narkoba.

Indikasi awalnya, bahwa kokain tersebut akan diedarkan di wilayah Gunung Putri karena banyaknya vila di daerah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved