Berita Sosok

Miranti Silaban, Polwan yang Tugas di Brimob Polda Jambi Bercerita Soal Jiwa Korsa di Kesatuan

Kisah seorang Polisi Wanita (Polwan) memang sangat menarik untuk diketahui, seperti halnya cerita dari Miranti Silaban.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Andreas Eko Prasetyo
istimewa
Miranti Silaban, Anggota Brimob Gegana Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kisah seorang Polisi Wanita (Polwan) memang sangat menarik untuk diketahui, seperti halnya cerita dari Miranti Silaban.

Sosok Polwan satu ini bertugas di satuan Korps Brimob Polda Jambi.

Miranti Silaban berbagi kisah kehidupannya saat ditempatkan sebagai anggota Korps Brimob.

Dalam wawancara dengan Tribunjambi.com, Miranti Silaban mengatakan pernah menjadi anggota gegana dan pernah jadi anggota pelopor dalam karirnya di kepolisian.

Mira Silaban anggota Brimob Gegana Jambi
Mira Silaban anggota Brimob Gegana Jambi (Istimewa)

“Saya pernah dinas di pelopor dua tahun, sekarang saya di Gegana di bidang logistik,” kata Miranti Silaban.

Dia setelah lulus sekolah lagi di Jakarta selama 7 bulan, pada Maret 2017 turun TR bahwa dia masuk brimob dengan penugasan di Jambi.

Mendapat penugasan sebagai anggota Brimob, dia menangis selama dua minggu tak henti.

Ia sebenarnya tidak masalah mau ditempatkan di mana saja.

Baca juga: Kisah Polwan Cantik Jambi Miranti Silaban, Awalnya Menolak, Dua Bulan Jatuh Cinta dengan Brimob

Baca juga: Patroli Protokol Kesehatan, Belasan Polwan Cantik Polres Merangin Turun ke Jalan

Baca juga: Cerita Polwan Ahli Forensik Saat Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat : Malamnya Saya Dimimpiin

“Sempat ngomong sama ibu terserah dapat tugas dimana aja, yang penting jangan Brimob,” kata Miranti Silaban.

Namun lama kelamaan dia malah menikmati di Brimob setelah ikut pembinaan.

Dia menemukan ternyata di Brimob memang beda.

“Jiwa korsanya benar-benar dipupuk, dan jiwa-jiwa kekeluargaannya kuat, di sana kita dididik dengan kesusahan,” ungkapnya.

Dia mengaku salut dengan pelatih-pelatih di brimob, sebab bisa membuat hal yang sebenarnya sulit menjadi menarik.

“Seperti latihan pakai ransel berat, bawa senjata, merayap segala macam, mereka bisa membuat yang begitu susah menjadi menarik dan mengasikkan,” ungkapnya.

Ilustrasi polwan
Ilustrasi polwan (Tribun Jambi)

Meskipun sulit tapi seru, akhirnya dia mencintai Brimob dan tidak mau pindah lagi.

Dia menyebut sudah cukup dua untuknya menjadi bangga menjadi anggota Brimob.

Bagaimana sebenarnya jiwa korsa di Brimob?

Ia mengatakan, dalam kehidupan normal, ketika kita senang maka banyak teman yang dekat.

Ketika kita susah, baru kita bisa melihat mana teman-teman kita.

Kondisi itu beda dengan di Brimob.

Baca juga: Spoiler Ikatan Cinta 17 Februari 2021: Andin Melabrak Elsa, Nino Mulai Yakin Reyna Anaknya

Baca juga: Pengantin Baru Masuk Sungai Jakabaring, Atik Tewas Usai Lepas Kendali hingga Mobilnya Terjebur

Baca juga: Berbagi Kamar Jika Ada Pelanggan, Kisah Gadis 18 Tahun Terjerumus Prostitusi Awalnya Orang Tua Cerai

“Di Brimob ini benar-benar merangkul, bahkan sampai komandan-komandan peduli, sampai Dansat pun peduli,” ucapnya.

Itulah yang dia rasakan, yang membuatnya merasakan persaudaraan yang kuat di Brimob.

“Apa lagi ketika papa meninggal, anggota brimob sangat membantu, seolah-olah kita benar-benar keluarganya, jadi sangat terharu,” terangnya. (tribunjambi.com/ade susilawati)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved