Cerita Dosen di Jambi Ikut Aplikasi Share Result, Awalnya Lancar Lalu Mandek
Tidak tanggung-tanggung, dari data yang dihimpun tribun, sedikitnya 200 orang, yang berasal dari kalangan Dosen, Guru, ASN hingga ketua RT, menjadi ko
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Saat ini, masyarakat Jambi, tengah dihebohkan dengan hilangnya aplikasi Share Result (SR), sebuah aplikasi yang menjanjikan keuntungan berlipat, dengan cara menarik masyarakat menginvestasikan uang.
Tidak tanggung-tanggung, dari data yang dihimpun tribun, sedikitnya 200 orang, yang berasal dari kalangan Dosen, Guru, ASN hingga ketua RT, menjadi korban investasi bodong berbasis online tersebut.
Satu diantaranya yakni CD, seorang akademisi yang mengajar pada kampus di Jambi.
Baca juga: VIDEO Perkara Konsumen Enggan Bayar Paket COD, Ini Tanggapan Kades Ampelu
Baca juga: Rocky Gerung Langsung Sindir Begini Setelah Beredar Foto Jokowi Bareng Abu Janda dan Denny Siregar
Baca juga: Link Download Lagu TikTok Terpesona Aku Terpesona, Lengkap Video Klip dan Lirik Lagunya
Dia harus menelan pil pahit, uang senilai Rp 300 juta, yang ia pasang di aplikasi SR tersebut, raib begitu saja.
"Kalau kerugian, ya sekira Rp300 juta bang," katanya, Senin (15/2/2021) pagi.
Kepada tribun, ia menjelaskan awal dirinya tertarik untuk bergabung dengan aplikasi SR tersebut.
Saat itu, dirinya diajak oleh teman-teman dekatnya untuk bergabung, kemudian, ia mengaku di beri penjelasan dan cara kerja SR tersebut, hingga total keuntungan yang akan di dapat.
Mendengar rekomendasi dari temannya tersebut, ia akhirnya tergiur, dan mulai menginvestasikan uangnya, mulai dari nominal yang kecil.
"Saya tertariknya itu dari teman-teman dekat, mereka mejelaskan dengan detail dan sangat manarik perhatian saya," jelasnya.
Awalnya, ia menginvestasi sebesar Rp600 ribu, kemudian Rp 3 juta, meningkat menjadi Rp 18 juta hingga akhirnya di angka Rp 35 juta.
Pada penarikan awal, ia mengaku berhasil menarik uang senilai Rp 20 juta, kemudian pada penarikan kedua ia kembali berhasil menarik Rp 17 juta.
Hal tersebut membuatnya tertarik untuk investasi lebih besar.
Usai memasang modal yang besar, ia mulai melihat kejanggalan dari aplikasi SR tersebut.
Saat itu, ia mulai curiga, dengan pengunduran jadwal penarikan keuntungan dari bisnis investasi bodong berbasis digital tersebut.
"Setelah naik ke level lebih tinggi, mulai ada kejanggalan dari penundaan penarikan, sampai akhirnya aplikasi tersebut lost atau hilang," katanya.
Ia bersama sejumlah korban akhirnya menyadari, bahwa aplikasi tersebut merupakan aplikasi bodong, sehingga ia dan sejumlah korban lainnya datang ke Polda Jambi untuk membuat laporan.