Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Menemukan dan Ditemukan Juruselamat
Bacaan ayat: 1 Timotius 1:17 (TB) - "Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa!
Menemukan dan Ditemukan Juruselamat
Bacaan ayat: 1 Timotius 1:17 (TB) - "Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Bagaimana ceritanya seorang penganiaya para murid Yesus Kristus, dapat berbalik menjadi pengikut Kristus yang setia?
Menemukan dan ditemukan oleh Sang Juruselamat, adalah proses yang dinamis dalam kehidupan.
Beberapa orang sudah lahir dalam iman Kristen sehingga ia dididik dan dibesarkan secara Kristen.
Beberapa yang lain berproses dalam perjumpaan dengan orang-orang Kristen pada usia tertentu.
Ia merasakan perbedaan tertentu yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga menggiringnya pada keputusan untuk percaya.
• Renungan Harian Kristen - Allah Turut Berkarya dalam Segala Sesuatu
Masa kritis, sakit, mimpi, penemuan pengetahuan dan beberapa hal ajaib, dapat juga dialami seseorang untuk membawanya pada keputusan menjadi Kristen.
Banyak yang menjadi percaya ketika Injil diberitakan, yang lain memerlukan waktu yang panjang untuk berproses sampai akhirnya mengambil sebuah keputusan.
Cara seseorang menjadi percaya, tidak pernah dijadikan sebagai jaminan bahwa seseorang akan setia. Kesetiaan akan diuji oleh waktu dan keputusan selanjutnya dalam menjalani kehidupan.
Kehidupan beriman, bukan sekedar menjalani ritual dan terdeteksi sebagai orang yang memiliki agama dan mentaati aturan agamanya; kehidupan beriman terhubung dengan relasi seseorang dengan Yang Disembahnya.
Kesetiaan hanya akan terjadi ketika kehidupan berimannya dihayati sebagai sebuah relasi personal dengan Tuhan.
Sebuah relasi yang terus terbangun disepanjang perjalanan kehidupan, ditempa dalam berbagai pengalaman, diuji dalam berbagai perjumpaan dengan sesama dan pemaknaan terhadap keberadaan kehidupan.
Lalu, bagaimana ceritanya seorang penganiaya murid Yesus dapat menjadi murid Yesus?
Paulus, yang awalnya bernama Saulus, adalah seorang penganiaya pengikut Yesus Kristus.
Dia masuk dalam golongan orang pandai, murid Gamaliel seoarang guru besar pada masanya.
Semangatnya untuk hidup dalam ketaatan kepada hukum Taurat telah membentuknya menjadi pribadi yang militan untuk membinasakan setiap orang yang dinilainya sebagai penyesat.
• Renungan Harian Kristen - Hormatilah Ayah dan Ibumu
Berbekal pengetahuan yang cukup tentang hukum Taurat dan legitimasi dari para penguasa, Saulus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menjebloskan para pengikut Kristus yang disebut sebagai orang Kristen ke dalam penjara.
Melihat sepak terjangnya, rasanya tidak akan ada pihak yang mampu membendung keinginannya, sebelum semua orang-orang Kristen masuk dalam penjara.
Pertanyaan besarnya, bagaimana Saulus bisa berbalik menjadi pengikut Kristus, bahkan menderita demi Kristus? Jawabannya sederhana: dia mengalami proses ditemukan dan menemukan.
Perjalanannya ke Damsyik menjadi perjalanan terakhir sebagai penganiaya jemaat, karena perjalanan itu menjadi titik balik dari penganiaya orang Kristen menjadi orang Kristen yang teraniaya.
Dia ditemukan oleh Yesus melalui penglihatan sinar terang dan dalam sinar tersebut ada suara yang menyebut namanya, "Saulus, Saulus! Mengapa engkau menganiaya Aku?"
Sebuah panggilan personal yang dia pahami sebagai cara Tuhan memanggil para nabi dalam Perjanjian Lama: "Musa, Musa!", dan "Samuel, Samuel!"
Sebagai seorang yang memahami hukum Taurat, maka bisa dipastikan dia paham dengan panggilan tersebut. Sebuah panggilan yang khas dari Tuhan kepada seseorang yang dipilihnya secara khusus.
Itulah sebabnya ia mengkonfirmasi dengan balik bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Dan dari cahaya itu menjawab, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu."
Jawaban itu lebih dari cukup untuk memperlihatkan kepada Saulus untuk tahu tentang identitas diri Yesus yang sesungguhnya.
Kebutaannya selama tiga hari semakin mempertegas bahwa Tuhan sendiri yang memanggil dia menjadi seorang murid untuk diutus kepada bangsa-bangsa lain, di luar Yerusalem.
• Renungan Harian Kristen - Memberitakan Kabar Baik, Injil!
Saulus, sang penganiaya, berubah nama menjadi Paulus, sang utusan yang paling hina diantara para murid yang lain.
Dalam otoritas-Nya, Paulus ditemukan untuk membawa kabar baik, sekaligus menemukan Sang Juruselamat untuk dia beritakan.
Proses inilah yang dia ceritakan kembali kepada Timotius muda, untuk menguatkan dan menghiburnya sebagai seorang pemimpin muda dalam jemaat.
Paulus menjadikan pengalaman hidupnya sebagai teladan yang dapat menginspirasi banyak orang, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Dia menghendaki sesuatu.
Penganiaya jemaat diubahnya menjadi pemberita Injil.
Fakta itu juga yang membawanya pada rasa syukur yang mendalam sehingga dia menaruh hormat dan pengakuan kemuliaan hanya untuk Tuhan yang menjadi Raja atas kehidupan dengan kuasa-Nya yang kekal atas segala-galanya.
Tidak lagi penting bagaimana seseorang dipanggil Tuhan untuk menjadi percaya; yang menjadi penting adalah bagaimana pangilan tersebut mengubah kehidupan seseorang.
Panggilan Tuhan untuk percaya membawa seseorang pada posisi membangun relasi dengan yang dia imani dan percayai.
Bukan sebatas ritual buta tanpa tahu dan mengerti maknanya, atau ketaatan yang sebatas sebuah label bagi sebuah identitas semata dalam hidup bersama sesama. Iman membentuk cara berfikir dan karakter yang semakin serupa dengan Kristus.
Ditemukan dan menemukan adalah dua sisi dari satu mata uang iman. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam