Kisah Dokter Forensik Didatangi Korban Pesawat Jatuh Lewat Mimpi: Katanya Dia Akan Ditemukan Besok
Pengalaman mistis dialami Polwan Ahli Forensik di Asia, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F saat mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat
TRIBUNJAMBI.COM -- Pengalaman mistis dialami Polwan Ahli Forensik Pertama di Asia, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F saat mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat.
Di mana dirinya mengaku didatangi oleh seorang korban kecelakaan pesawat itu dalam mimpinya.
Hal itu ia alami saat mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Air Asia pada tahun 2015 lalu.
Ia menuturkan, kejadian pesawat Air Asia itu jatuh jelang Tahun 2015.
Saat itu, dr Hastry mengatakan bahwa ia mendapat perintah dari komandannya, agar semua jenazah yang ditemukan di Pulau Jawa dipulasari dulu di rumah sakit, baru dibawa ke Surabaya untuk identifikasi lebih lengkap.
"Karena ahli-ahlinya akan dikumpulkan di Surabaya," tutur dr Hastry.
Di Pangkalan Bun, dr Hastry pun bertugas untuk menyiapkan semua proses identifikasi agar potongan tubuh jenazah yang ditemukan tidak busuk.
"Selama 2 minggu tiap hari ada jenazah. Paling awet itu kalau ketemu bagian tubuh di kepala," kata dia.
• INI Kata Pakar Psikologi Forensik Soal Polisi Tembak Mati 6 Orang yang Diduga Laskar FPI
• KNKT Ungkap Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Tak Meledak di Udara, Tidak Full Stall Saat Jatuh
Lalu dr Hastry pun menuturkan sulitnya mencari antemortem korban karena sebagian besar korban adalah satu keluarga.
"Jadi tim mencari DNA dari rumah, dari sisir, baju, sepatu, ada juga yang cari antemorten di bandara lewat CCTV," kata dia.
Jelang akhir pencarian, dr Hastry pun diminta oleh atasannya untuk ke Surabaya.
"Kata komandan saya, ada tim DVI dari Abu Dhabi dan Singapura, dan Malaysia mau dateng. Mereka pengen tahu aja DVI Indonesia, karena kita sudah terkenal," tutur dia.
dr Hastry pun menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan untuk membantu.
Mereka ingin bergabung aja, kalau terjadi di negaranya mereka harus apa," katanya.
"Semua proses mereka boleh saksikan, karena pengen tahu, bener gak kerja DVI INdonesia ini, karena hasil yang sedemikian itu sudah tidak bisa disanggah lagi," tuturnya.