VIDEO Viral Orang Ini Berjalan Seperti Pinguin Setelah Lakukan Swab Anal, Begini Fakta Dibaliknya

Di ibu kota Provinsi Hebei itu, nampak beberapa orang berjalan seperti penguin dengan narasi yang beredar mereka baru mendapat swab di anus.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tangkap layar YouTube China Daily
Tangkapan layar pria yang berjalan seperti penguin. 

TRIBUNJAMBI.COM - Otoritas China menggunakan tes usap anal untuk memeriksa warga yang masuk ke dalam kelompok paling berisiko terpapar Covid-19.

Upaya itu kemudian memunculkan berbagai meme di media sosial.

Muncul sebuah video yang nampaknya beredar di Shijiazhuang yang nampaknya menunjukkan tes usap anal.

Pemerintah China langsung merespons beredarnya video, memerlihatkan warga berjalan bak penguin setelah mendapat tes swab di anus tersebut.

Rekaman itu sempat viral di media sosial China dan ditonton hingga jutaan kali, sebelum nampaknya dihapus dari internet.

Jadwal German Open 2021, Daftar Timnas Indonesia, Ada Kevin/Markus hingga Jonatan Christie

Preview True Beauty Episode Terakhir, Seo Jun Tidak Ingin Ju Kyung Kembali pada Su Ho

Media pemerintah Global Times melaporkan, Pusat Pelaporan Internet Shijiazhuang menegaskan video itu adalah editan.

"Kalian tentunya tidak akan berjalan seperti penguin setelah menerima tes swab anal," demikian laporan Global Times.

Pemerintah Shijiazhuang menekankan, mereka mengambil sampel Covid-19 menggunakan swab oral atau nasal yang diperoleh dari hidung dan mulut.

Potongan video yang beredar kemudian dipublikasikan oleh otoritas lokal dengan mendapatkan label "rumor" oleh lembaga sensor internet.

Dilansir The Sun Senin (1/2/2021), meningkatnya kasus infeksi virus corona, meski kecil, membuat sejumlah kota di utara China ditutup.

Tes massal pun dilakukan untuk mencegah gelombang penyebaran baru, dengan yang paling dominan adalah pengambilan sampel di mulut dan hidung. Namun dokter senior dari Rumah Sakit You'an Beijing, Li Tongzeng, menyatakan metode swab anal layak untuk disebarluaskan.

Kepada CCTV, kini jejak corona lebih banyak ditemukan di anus daripada sistem pernapasan, sehingga bisa meningkatkan tingkat deteksi.

Penjelasan Ahli Pernyataan Li itu direspons netizen "Negeri Panda" di Weibo secara beragam. Ada yang terhibur, namun banyak juga yang merasa ngeri.

"Rasa sakitnya tentu lebih sedikit, namun jelas rasa malunya bakal bertambah," kata salah satu warganet dengan emotikon tertawa.

Media pemerintah pada Minggu (31/1/2021) mengulas, tes usap di anus takkan digunakan secara luas karena masih dianggap tidak nyaman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved