Sriwijaya Air Jatuh
Ternyata, Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara, Pesawat Utuh Sampai Membentur Air
esawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 tidak pecah di udara. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi
Ternyata, Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara, Pesawat Utuh Sampai Membentur Air
TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 tidak pecah di udara.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono.
"Jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar. Jadi pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara," kata Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
• AHY Disebut Lebay, Kirim Surat ke Presiden Jokowi Tuding Ada Yang Mau Ambil Posisinya di Demokrat
• Saat Belanja di Pasar 16 Ilir Bertemu Pembunuh Suaminya, Yuli Teriak Kencang Hingga Ali Ditangkap
• Nasehat Kapten Afwan Sebelum Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Kru Kabin : Jangan Lupa Sholat
Soerjanto menjelaskan beberapa alasan yang mendasari hal tersebut. Pertama, berdasarkan data tim SAR gabungan, puing pesawat tersebar di wilayah sebesar 80 meter dan panjang 110 meter pada keadalaman 16 sampai 23 meter.
Puing-puing yang ditemukan itu pun mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga ke belakang, misalnya instrumen dari ruang kemudi, beberapa bagian roda pendarat utama, bagian dari sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, dan bagian dari ekor.
"Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata Soerjanto.

Ia melanjutkan, temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi bahwa mesin masih dalam keadaan hidup sebelum membentur permukaan air.
"Ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar," kata dia.
Soerjanto menambahkan, temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.
• Pendiri Pasar Muamalah Terancam Penjara 15 Tahun Penjara, Diancam Pasal Berlapis
• Detik-detik Penjual Bandrek Mendadak Meninggal Usai Jadi Imam Salat Zuhur, Ini Sosoknya yang Viral
• Curhat Marzuki Alie Kirim Pesan Singkat ke SBY Tapi Tak Dibalas, Pertanyakan Kudeta Partai Demokrat
"Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto.
Kendati demikian, Soerjanto menekankan, KNKT masih terus berupaya menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Salah satunya dengan mengolah data dari black box flight data recorder serta terus mencari black box berisi cockpit voice recorder.
Pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara",