MENOHOK! Sampai AHY Tak Berkutik, Eko: Pensiunan Mayor Mau Pimpin Dunia? Penjual Ayam Aja Kolonel!

Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lagi ramai diperbincangkan setelah publik dibuat kaget dengan isu makar dalam Partai Demokrat.

Editor: Teguh Suprayitno
Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. 

Respon Marzuki Alie

Lama tak terdengar di panggung politik politisi Partai Demokrat dan mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie akhirnya muncul setelah namanya dikait-kaitkan dengan usaha menggoyang Partai Demokrat dibawa kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Susilo Bambang Yudhoyono dan Marzuki Alie
Susilo Bambang Yudhoyono dan Marzuki Alie (Kolase/Tribun Jambi)

Nama Marzuki Alie dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko disebut ikut merancang agenda 'menjatuhkan' AHY dari tampuk pimpinan partai berlambang Mercy ini.

Tak lain setelah kedua nama tokoh ini disebut sebagai sosok yang terlibat dalam kudeta Partai Demokrat.

Hal ini berdasarkan pernyataan politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Marzuki Alie, Jhoni Allen, Nazaruddin, dan Darmizal," kata Rachland, Selasa (2/2/2021).

Sementara nama Moeldoko diungkapkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra serta Andi Arief.

Tak butuh waktu lama bagi kedua tokoh ini untuk segera menanggapi pernyataan tersebut.

Termasuk Moeldoko yang langsung menggelar konferensi pers untuk menjawab isu rencana kudeta Partai Demokrat yang disebutkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Berikut respons Marzuki Alie dan Moeldoko saat namanya disebut terlibat dalam kudeta Partai Demokrat sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Moeldoko

Moeldoko mengaku sebenarnya hanya ingin diam terlebih dahulu setelah mendengar pernyataan AHY soal isua danya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, Senin (1/2/2021).

Presiden SBY memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013.
Presiden SBY memberi ucapan selamat usai lantik Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013. (Twitter SBY, @SBYudhoyono)

Sebab, kata Moeldoko, ia tak perlu reaktif.

"Teman-teman sekalian, sebenarnya saya masih diam-diam saja sih, menunggu besok atau kapanlah, karena saya nggak perlu reaktif dalam hal ini," ujar Moeldoko dalam konferensi pers yang diunggah KompasTV.

Lebih lanjut, jenderal purnawirawan TNI itu meminta agar tidak semua hal dikaitkan dengan Istana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved