Situasi di Myanmar Berubah Mencekam, Begini Kondisinya Setelah Sehari Pemerintahan Dikuasai Militer

Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).

Editor: Teguh Suprayitno
@myanmar.tatmadaw
Bukan Kudeta, Militer Myanmar Nyatakan Sedang Menyelamatkan Negara 

Banyak masyarakat di Myanmar menyuarakan kemarahan mereka di media sosial.

Data di Facebook menunjukkan lebih dari 325.000 orang telah menggunakan tagar #SaveMyanmar yang menandakan oposisi terhadap kudeta, dan beberapa orang mengubah gambar profil menjadi hitam untuk menunjukkan kesedihan atau merah mereka untuk mendukung NLD, seringkali dengan potret Suu Kyi yang kini berusia 75 tahun, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1991.

“Kami sebagai warga negara Myanmar tidak setuju dengan langkah saat ini dan ingin meminta para pemimpin dunia, PBB dan media dunia membantu negara kami - para pemimpin kami - rakyat kami - dari tindakan pahit ini,” kata salah satu pesan yang diposting ulang secara luas seperti yang dilansir Reuters.

Empat kelompok pemuda mengutuk kudeta tersebut dan berjanji untuk "berdiri bersama rakyat" tetapi tidak mengumumkan tindakan spesifik.

Sekadar informasi, Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya "dibawa" pada Senin pagi, kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters melalui telepon.

Bukan Kudeta, Militer Myanmar Nyatakan Sedang Menyelamatkan Negara
Bukan Kudeta, Militer Myanmar Nyatakan Sedang Menyelamatkan Negara (@myanmar.tatmadaw)

Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan sedikitnya 45 orang telah ditahan.

Menteri dicopot

Mengkonsolidasikan kudeta, junta mencopot 24 menteri dan menunjuk 11 orang pengganti untuk mengawasi kementerian termasuk keuangan, pertahanan, urusan luar negeri dan dalam negeri.

Reuters memberitakan, bank di Myanmar mengatakan mereka akan membuka kembali pada hari Selasa setelah menangguhkan layanan pada hari Senin di tengah adanya aksi panik masyarakat untuk menarik uang tunai.

Penduduk Yangon bergegas menimbun persediaan pangan, sementara perusahaan asing dari raksasa ritel Jepang Aeon hingga perusahaan perdagangan Korea Selatan POSCO International dan Telenor Norwegia mencoba menghubungi staf di Myanmar dan menilai kekacauan tersebut.

Kemenangan Suu Kyi menyusul sekitar 15 tahun tahanan rumah antara 1989 dan 2010 dan perjuangan panjang melawan militer, yang telah merebut kekuasaan dalam kudeta 1962 dan membasmi semua perbedaan pendapat selama beberapa dekade sampai partainya berkuasa pada 2015.

Posisi internasionalnya sebagai ikon hak asasi manusia rusak parah setelah dia gagal menghentikan pengusiran ratusan ribu Rohingya pada tahun 2017 dan membela militer dari tuduhan genosida.

Tapi dia tetap sangat populer di negaranya dan dihormati sebagai putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, Aung San.

Sayap patah

Kudeta itu terjadi setelah ketegangan berhari-hari antara pemerintah sipil dan militer.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved