Berita Nasional

Mahfud MD Bantah Terlibat Upaya Kudeta Partai Demokrat,  Max Sopacua: Orang Bego Bilang Itu Kudeta

Beberapa menteri dan pejabat kabinet lain turut disebut terkait upaya kudeta pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Editor: Rahimin
Youtube Agus Yudhoyono
Pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diungkapkan dalam konferensi pers di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin (1/2/2021). Mahfud MD Bantah Terlibat Upaya Kudeta Partai Demokrat,  Max Sopacua: Orang Bego Bilang Itu Kudeta 

Mahfud MD Bantah Terlibat Upaya Kudeta Partai DemokratMax Sopacua: Orang Bego Bilang Itu Kudeta

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa menteri dan pejabat kabinet lain turut disebut terkait upaya kudeta pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Nama Mahfud disebut oleh politikus Demokrat, Rachland Nashidik. Ia mengungkapkan Moeldoko --yang ingin menggulingkan AHY-- mencatut nama Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, dan 'Pak Lurah' untuk menggalang kekuatan di Demokrat.

Baca juga: Disindir Rohimah Kehidupannya Sampai Dikaitkan Masa Lalu, Meggy Wulandari: Ini Pencemaran Nama Baik!

Baca juga: Begini Bisikan Rocky Gerung pada Moeldoko jika Inginkan Demokrat, AHY Bisa Guling, Apa SBY Rela?

Baca juga: PROFIL Jhoni Allen Marbun, Anggota DPR Yang Dituding Ikut Terlibat Menggulingkan AHY dari Demokrat

"Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menkumham, dan Menko Polhukam @mohmahfudmd, bahkan "Pak Lurah" merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu 'Pak Lurah'?" ucap Rachland.

Merespons cuitan itu, Mahfud mengaku terkejut dengan kabar itu dan menyebut isu kudeta yang mencatut nama beberapa pejabat Jokowi itu sebagai isu aneh.

"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB. Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ucap Mahfud melalui Twitter, Selasa (2/2).

Mahfud MD
Mahfud MD (tribunnews.com)

Menurut eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini, sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti Demokrat bisa dikudeta seperti itu.

"Jabatan Menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid," tutup Mahfud.

Sementara itu mantan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua membantah ada upaya kudeta di Partai Demokrat.

Ia juga menolak namanya disebut-sebut sebagai aktor yang memainkan isu kudeta di Demokrat.

Baca juga: Fakta Persidangan, Yaqut Cholil Qoumas Perintahkan Anak Buahnya Laporkan Gus Nur ke Polisi

Baca juga: Benarkah DKI Jakarta Akan Lockdown saat Akhir Pekan seperti di Turki? Begini Penjelasan Anies

Baca juga: DAFTAR Negara-negara Yang Terlilit Utang Dengan China, Diprediksi Mengalami Kebangkrutan

"Memang sudah terjadi kudeta ya? Kudeta ini terjadi di Myanmar, bukan di sini, di Demokrat. Orang bego saja yang bilang itu kudeta," ucap Max kepada wartawan, Selasa (2/2).

Baca juga: Respons Marzuki Alie dan Moeldoko Saat Namanya Disebut Terlibat dalam Kudeta Partai Demokrat

Max mengatakan, isu kudeta muncul karena kepanikan dari sejumlah pihak dalam memberikan respons.

"Disebut kudeta, apa kudeta itu? Mereka masih sehat-sehat semua di DPP, Ibas [Edhie Baskoro Yudhoyono], AHY masih sehat-sehat. Semua ini karena panik," tuturnya.

Ia pun meminta AHY menyelesaikan permasalahan yang ada secara baik. Ia menyarankan, AHY tidak panik dan langsung menuduh pihak-pihak tertentu ingin mengkudeta kepemimpinan Demokrat.

Max Sopacua
Max Sopacua (youtube)

Max menegaskan, kudeta bukan hal yang mudah karena harus dilakukan dengan menyusun perencanaan yang matang lebih dahulu.

"Dulu waktu mau jadi ketua, AHY itu ngomong muda adalah kekuatan, sekarang selesaikan dengan tenaga yang muda itu, jangan lebay. Jangan panik, belum apa-apa sudah panik, libatkan orang sana orang sini, yang mau mengkudeta lah, kudeta itu memangnya gampang apa, kudeta itu harus punya perencanaan yang matang," katanya.

Senada dengan Max, mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie juga meminta AHY tidak menjadi pemimpin partai yang cengeng.

Hal tersebut disampaikan Marzuki menyikapi pernyataan AHY yang menyebut ada kader dan pihak pejabat negara ingin mengambil alih Partai Demokrat darinya secara paksa atau kudeta.

Baca juga: Ada Upaya Kudeta Pihak Luar, AHY Tegaskan Partai Demokrat Tetap Solid, Ingat Pesan Senior di TNI

Baca juga: Ternyata Ini Kerjaan Para Wanita saat Pria-pria Bangun Candi Borobudur, Benarkah Badan Besar-besar

Baca juga: Trending Topic Suara Dentumah di Area Malang, Ternyata Bukan dari Gunung Semeru, Lalu darimana?

"Kudeta apa sih? Lalu kenapa memangnya, misalnya ada? Kok rame. Partai biasa ada gonjang-ganjing, ada trik kanan, trik kiri, ada suka tidak suka," ujar Marzuki saat dihubungi, Jakarta, Selasa (2/2).

"Seorang pemimpin harus mampu mengkonsolidasikan kekuatan di bawahnya. Tidak usah cengeng, mau surati Pak Jokowi, jangan cengeng lah," sambung Marzuki.

Menurutnya, pemimpin partai politik seharusnya mampu menggerakan seluruh kader untuk tetap solid agar tidak mudah digoyang oleh pihak eksternal maupun internal. "Artinya, pimpin secara profesional, tegaskan aturan partai, mekanisme partai diikuti," ucap mantan Ketua DPR itu.

Marzuki lantas menceritakan pengalamannya saat menjabat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, di mana saat ini terdapat gerakan-gerakan internal yang ingin melengserkannya.

"Waktu itu gonjang-ganjing kan banyak, menjatuhkan sekjen lah, tidak pernah saya respon dengan berita-berita seperti ini. Kerja saja, buktikan kerja kita bagus, kita tunjukkan dan hasilnya kita menang Pemilu saat itu," papar Marzuki.

Oleh sebab itu, Marzuki berpesan kepada AHY untuk lebih bijak lagi dalam memimpin Partai Demokrat, tanpa mengungkap persoalan internal ke publik dan menuduh pihak lain terlibat.

Baca juga: Aktifitas Betrand Peto Semalaman Disorot usai Sarwendah Dituding: Biarkan Mereka yang Menikmati!

Baca juga: Mendadak Moeldoko Diminta Mundur dari KSP, Jangan Sampai Pak Jokowi yang Tertibkan Ada Apa?

"Beliau orang muda, bagus. Tapi mulai lebih bijak lagi, apalagi bicara di ruang publik. Boleh dia ngomong, tapi tidak boleh nyebut nama presiden, klarifikasi ke presiden, etikanya tidak ada," paparnya.

"Bagaimana kalau SBY dulu diperlakukan seperti itu, tidak enak juga. Pasti tidak mungkinlah pak Jokowi menanggapi itu, kan tidak pas juga. Kalau ada orang, si A, si B, tunjuk aja hidungnya, dan dia harus menyampaikannya, jangan orang-orang sekitarnya nuduh-nuduh," sambung Marzuki.(tribun network/dit/sen/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud Bantah Restui Moeldoko, Max Sopacua: AHY Jangan Lebay!

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved