Berita Nasional
BEGINI Cara Menhan Prabowo Buat China Tak Nyelonong di Natuna, Diam-diam Kapal Bakamla Dipersenjatai
Ya, benar saja, niat Menhan Prabowo mempersenjatai kapal Bakamla untuk menghadapi Coast Guard China di Natuna.
TRIBUNJAMBI.COM - TIdak cuma memperkuat persenjataan armada TNI AD, AL hingga AU, siapa yang menyangka, Menhan Prabowo juga persentajai Kapal Bakamla.
Hal itu diharapkan bisa menguatkan penjagaan menggunakan Kapal Bakamla di Natuna, benar untuk buat China panik?
Ya, benar saja, niat Menhan Prabowo mempersenjatai kapal Bakamla untuk menghadapi Coast Guard China di Natuna.
Sejak 1 Februari 2021 armada penjaga pantai ( coast guard ) China resmi diperbolehkan menggunakan senjata untuk mengusir atau menangkap kapal asing di perairan yang disengketakan.
UU Penjaga Pantai China yang disahkan 22 Januari 2021 dan berlaku sejak 1 Februari 2021 menimbulkan protes dari negara tetangga yang selama ini bersengketa teritorial dengan Negeri Tirai Bambu seperti Jepang, Vietnam, Filipina.

Indonesia juga berkali-kali berhadapan dengan kapal penjaga pantai China di zona ekonomi lepas pantai kepulauan Natuna dimana beberapa menjadi insiden antara penjaga pantai dan kapal pengawasan perikanan Indonesia dan kapal penjaga pantai China.
Sekadar diketahui, coast guard China sudah dilengkapi dengan senjata berat seperti meriam kaliber 75 mm.
Tentu sangat berbahaya jika Bakamla berhadapan dengan kapal coast guard China.
Badan Keamanan Laut ( Bakamla) yang mengoperasikan kapal penjaga pantai ( coast guard ) Indonesia telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.
• Prabowo Persenjatai Kapal Bakamla untuk Jaga Natuna, Simak Kecanggihannya
• Edhy Prabowo Ternyata Gemar Minum Alkohol Jenis Wine, Tapi Bantah Beli Pakai Duit Suap Benur
• Ternyata Kapolri Listyo Sigit Prabowo Dapat Gaji Capai Segini dan Tunjangan Kinerja per Bulan
"Ini secara formal sudah disampaikan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Ibu Menlu (Retno Marsudi) untuk menanyakan perihal ini," ujar Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Aan Kurnia dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi DPR RI, Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Dalam mengantisipasi hal itu, Bakamla sudah mendapat dukungan dengan dikeluarkannya izin pembelian senjata sejak 2020.
Pada Agustus 2020, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bahkan memperbolehkan Bakamla menggunakan senjata berkaliber besar untuk mengamankan laut.
Salah satu pengamanan yang menjadi perhatian besar adalah wilayah Natuna.
Lokasi ini berdekatan dengan Laut China Selatan yang belakangan mengalami eskalasi tinggi antara negeri tirai bambu dan Amerika Serikat.
Laksdya Aan Kurnia mengaku bersyukur karena Bakamla mendapat dukungan penggunaan senjata.