Ada Tukang Cilok Jualan Rp 2000 Tapi Tak Dimasukan Plastik, Eh Ternyata Intel Polisi Menyamar

"Saya pernah beli ciloknya Rp 2 ribu, eh malah nggak dimasukkan ke plastik. Dia bilang biar ngirit. Ngaco banget dagangnya. Eh, dia malah pernah..."

Editor: Duanto AS
Istimewa
Ilustrasi tukang cilok 

"Saya pernah beli ciloknya Rp 2 ribu, eh malah nggak dimasukkan ke plastik. Dia bilang biar ngirit. Ngaco banget dagangnya. Eh, dia malah pernah tanya ke anak-anak di sini, 'Kok lampu kontrakan yang di atas nggak pernah hidup'...," paparnya.

TRIBUNJAMBI.COM - Tukang bakso yang lewat itu ternyata intelijen andalan polisi.

Warga sekitar tak ada yang menyangka, dia merupakan polisi yang menyamar.

Ini merupakan kisah tahun lalu, kisah heroik penyamaran polisi.

Penyamaran yang alami, membuat orang tertipu dan tak menyangka.

Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.

Kisah intelijen andalan ini menyentuh hati.

Baca juga: Siasat Licik Oknum Mahasiswi Demi Uang Rp 60 Juta sampai Orang Tua Panik Bukan Main!

Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.

Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.

Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.

Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.

Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.

Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.

Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung yang menjabat saat itu AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.

Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian. Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved