Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Tuhan Pemilik Otoritas Mutlak Atas Kehidupan

Tuhan Pemilik Otoritas Mutlak Atas Kehidupan Bacaan ayat: Amsal 16:9 (TB) - "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi berdoa 

Allah menciptakan kehidupan, termasuk didalamnya manusia, mempunyai tujuan kekekalan.

Meskipun telah dirusak oleh manusia dengan tidak tidak taat, tidak menghalangi Allah untuk melanjutkan karya-Nya dengan melakukan tindakan penyelamatan.

Tindakan penyelamatan tersebut berproses dalam sejarah melalui para urusan dan berpuncak pada Yesus Kristus.

Dengan diciptakannya manusia menurut gambar dan rupa Allah, telah memposisikan manusia terlibat dalam tujuan awal Allah menciptakan kehidupan dan dalam karya penyelamatan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Keselamatan Untuk Semua Orang

Secara alamiah, keberlangsungan kehidupan terjadi secara berkesinambungan melalui kelahiran dan kematian.

Secara alamiah pula, manusia berproses mengembangkan pengetahuannya untuk menemukan Tuhan yang telah menciptakannya.

Pada sisi lain, Allah juga melakukan karya penyelamatan dengan mengijinkan manusia menemukan Diri-Nya. Proses mencari dan menemukan yang berjalan paralel akhirnya berjumpa dalam diri Yesus Kristus.

Proses karya penyelamatan berlanjut, dimana Allah berkarya dengan manusia terlibat didalamnya dalam batasan Allah pemilik otoritas mutlak sementara otoritas manusia dibatasi berada dibawah otoritas Allah.

Penulis Kitab Amsal memberikan kesimpulan yang menarik, bahwa manusia dianugerahi kebebasan untuk memikirkan segala rancangan selama hidup namun Allah yang berotoritas untuk menentukan arah yang hendak dituju.

Kesimpulan tersebut membawa kita pada sikap hidup untuk menghargai diri sendiri sebagai manusia yang diposisikan terlibat dalam karya penyelamatan Allah.

Ketika manusia telah merespon karya penyelamatan Allah dengan percaya, manusia dalam posisi melanjutkan karya tersebut dalam kehidupan yang sudah diselamatkan.

Manusia menata kehidupan. Manusia membangun kehidupan dengan pengetahuan yang dimilikinya untuk kemuliaan Allah. Berdampingan dengan upaya tersebut, Allah secara ajaib terlibat dalam prosesnya.

Allah berkarya dengan tersembunyi menghubungkan semua karya manusia untuk bersinergi dengan karya yang lain melintasi ruang dan waktu.

Apa yang dilakukan seseorang di suatu tempat pada suatu waktu, oleh Allah dihubungkan dengan karya yang lain, ditempat dan waktu lain.

Perjumpaan karya tersebut menjadi bagian Allah untuk menyatakan kuasa-Nya bahwa Ia adalah Allah yang mengatasi ruang dan waktu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved