Aktifitas Idham Azis Setelah tak Jadi Kapolri, Benarkah Bakal Ikuti Jejak Tito Karnavian?
Aktifitas Idham Azis Setelah tak Jadi Kapolri, Benarkah Bakal Ikuti Jejak Tito Karnavian?
Pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang anak.
Baca juga: NASIB Rizieq Shihab, 16 Jaksa Siap Dakwa dan Tuntut Dirinya di Persidangan Atas Kasus Ini
Baca juga: Cara Menghilangkan Tahi Lalat dengan Bahan Alami - Oleskan Bawang Putih, Kentang, Kulit Pisang
Baca juga: Promo Terbaru Alfamart Hari Ini 26 Januari 2021, Diskon Susu Deterjen Minyak Goreng Diapers Bumbu
Dekat dengan Tito Karnavian
Sejak muda, Idham Azis sudah dikenal dekat dengan Tito Karnavian.
Bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, Idham Azis mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu Jenderal Sutanto.
Penghargan itu diberikan atas prestasi yang ditorehkannya kala Pada 9 November 2005, Idham Aziz bersama Tim Bareskrim melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Kota Batu, Jawa Timur.
Selepas berhasil melumpuhkan Dr Azhari, Idham Aziz kemudian dipanggil atasannya untuk berangkat ke Poso pada 10 November 2005.
Lagi-lagi, Idham Azis berduet dengan Tito Karnavian dalam mengungkap kejahatan.
Tugasnya sebagai wakil Tito Karnavian menginvestigasi kasus mutilasi tiga gadis SMA Kristen di Poso.
Pada 2005, Idham Aziz menjabat Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso mendampingi Tito Karnavian.
Kemudian, Idham Azis pun terlibat pula dalam operasi Camar Maleo.
Operasi Camar Maleo ini merupakan operasi gabungan antara Polri dan TNI untuk menangkap kelompok Santoso, di Sulawesi Tengah.
Setelah itu, operasi gabungan ini semakin besar menjadi Operasi Tinombala.
Idham Azis pun disebut turut terlibat di dalamnya.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Aku Ikhlas - Denny Caknan feat Happy Asmara, Mudah Dimainkan dari C
Baca juga: Ingat Pedangdut Evie Tamala? Ngaku Ogah Nyanyi Virtual, Pakai Tabungan saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Beragam Promo KFC Hari Ini 26 Januari 2021, 9 Potong Ayam Goreng Mulai Dari Rp 95.455 Aja
Selain itu, disebutkan pula jenderal yang satu ini turut berhasil membongkar kasus besar lain.
Kasus tersebut yakni pengungkapan sindikat internasional penipuan mencapai lebih dari Rp 100 miliar.