Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Jaminan Penyertaan Tuhan akan Membawa Ketenangan
Bacaan ayat: Yesaya 41:10 (TB) - "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan a
Jaminan Penyertaan Tuhan akan Membawa Ketenangan
Bacaan ayat: Yesaya 41:10 (TB) - "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Apakah yang membuat seorang suami tenang ketika pulang ke rumah?
Karena ada seorang istri yang telah menyiapkan makanan dan minuman dengan cinta.
Apakah yang membuat seorang istri tenang ketika menanti suami pulang ke rumah?
Karena ada suami yang akan bertanggungjawab untuk masa depannya.
Apakah yang membuat seorang anak tenang pulang ke rumah?
Karena ada orang tua yang memelihara kehidupannya.
Apakah yang membuat orang tua tenang pulang ke rumah?
Karena ada anak-anak yang membanggakan untuk generasi masa depan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kehidupan Itu Berharga
Benang merah dari kesimpulan semua jawaban yang bisa membawa ketenangan, minimal ada dua.
Pertama, telah terbangun relasi antara dua pihak.
Kedua, telah terjadi pengenalan yang dalam terhadap pihak yang berelasi.
Suami mengenal istrinya dan telah menjadi satu daging dengannya, maka keintiman tersebut membawa mereka pada keyakinan bahwa masing-masing akan melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Anak-anak yakin bahwa mereka adalah darah daging dari orang tuanya, maka mereka akan yakin bahwa ada jaminan pemeliharaan yang pasti.
Relasi dan pengenalan menjadi dua sisi dari satu mata uang agar tercipta ketenangan dalam menjalani kehidupan yang sarat dengan badai dan topan.

Kedekatan dann keakraban, telah menjadi tanda yang kelihatan bahwa sikap mempercayakan kepada yang lain menjadi penguat relasi; sementara pada saat yang sama, relasi yang kuat menciptakan pengenalan yang semakin mendalam.
Raja Daud pernah menyatakan bahwa ia dapat menjalani kehidupan dengan tenang karena hidup dekat dengan Allah.
Daud tahu, bahwa sebagai raja, ancaman bisa datang kapan saja.
Bukan hanya dari para musuh yang hendak merebut kekuasaannya melalui berbagai strategi, ancaman juga bisa dapatng dari orang-orang dekat yang dia kenal.
Terbukti ketika seorang anaknya memberontak demi merebut tahtanya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus Adalah Mesias yang Dijanjikan Untuk Menjadi Juruselamat
Pengenalannya akan Allah, membuat Daud bersyair bahwa: hanya dekat Allah saja kiranya dirinya tenang.
Ia yakin bahwa Allah akan menjaganya bagai gunung batu, Allah akan melindunginya bagai kota yang berbenteng kokoh.
Pada masa Yesaya, umat Tuhan sempat menyembah berhala.
Kesulitan hidup dan penderitaan telah membuat mereka tergoda untuk berpaling dari Allah.
Kemenangan bangsa lain telah menggoda mereka untuk turut menyembah sesembahan mereka dengan harapan akan mendapatkan kemenangan dan ketenangan.
Justru inilah yang membuat Allah menjadi murka. Mereka tidak sadar, dengan berpaling dari Allah akan semakin membuat mereka berada dalam keterpurukan.
Masalah mendasar yang mereka alami adalah pengenalan akan Allah yang terlalu dangkal.
Meskipun berulang kali telah diberitakan tentang karya Allah yang ajaib dalam menolong dimasa lalu, terjadi pergantian generasi tidak otomatis terjadi pewarisan iman secara baik.
Yesaya berhadapan dengan umat yang berfikir sederhana, bahwa jika Allah itu baik maka sudah seharusnya membuat kehidupan mereka juga baik.
Sukses, berhasil, jaya, tidak menderita: seharusnya dialami oleh umat Allah; demikian sangka mereka.
Fakta hidup yang sulit dan penuh penderitaan, membuat mereka mengabaikan ritual penyembahan yang menjadi tanda terbangunnya relasi dengan Allah.
Mereka mengabaikan semua kehidupan peribadatan dan beralih menyembah sesembahan lain.
Umat tidak sadar, telah menyembah sesembahan palsu yang terikat pada ruang dan waktu, dan meninggalkan Allah yang sejati, yang mengatasi ruang dan waktu.
Umat meninggalkan Allah yang telah menciptakan ruang dan waktu.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dosa Merusak Tatanan Kehidupan, Yesus Memulihkannya
Melalui Yesaya, Allah hendak kembali menegaskan keberadaan-Nya.
Pertama, Allah hendak meneguhkan umat agar tidak takut. Ketakutan menjadi musuh utama untuk mempercayakan hidup kepada Allah.
Allah menghendaki mereka agar tidak takut, karena Allah akan menyertai mereka.
Kedua, jangan bimbang dengan beralih pada sesembahan lain, karena Allah lah yang sebenarnya Allah Sejati yang telah berkarya dimasa lampau dalam sejarah kehidupan mereka.
Allah menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa mutlak atas kehidupan.
Ketiga, Allah memberikan janji bahwa Ia akan menolong umat. Allah yang akan bertindak sehingga umat akan mengalami kemenangan dalam kehidupan.
Bagai orang tua yang menuntun anaknya, maka Allah akan menuntun umat-Nya dengan tangan kanan-Nya yang kuat.
Hidup sebagai umat Tuhan itu tidak gampang. Secara umum, terlihat sama.
Pelaku kejahatan dan umat Tuhan yang hidup benar, seolah tidak ada bedanya. Perbedaan akan muncul ketika berhadapan dengan pergumulan hidup.
Siapa yang kita percayai sebagai Allah dan Tuhan yang berkuasa mutlak atas kehidupan?
Saatnya pengenalan kita akan Allah dibangun ulang.
Allah itu kekal maka jaminan penyertaan-Nya berlaku selama-lamanya.
Melalui Yesaya, Allah menyatakan janji penyertaan yang kekal.
Dan, bukankah Yesus juga menyatakan hal yang sama, bahwa Ia akan menyertai para murid sampai kepada akhir zaman?
Yesus adalah Firman Allah yang datang kepada Yesaya, dalam keadan-Nya sebagai manusia.
Pengenalan ini menjadi dasar bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sejati. Dia Allah yang berkarya dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Pengenalan ini membawa kita pada sikap hidup yang terus menerus membangun relasi dengan Dia.
Relasi yang terbangun baik akan menciptakan ketenangan, karena kita tahu siapa yang dapat dipercaya.
Setiap kali membuka mata di pagi hari, kita diyakinkan bahwa Allah akan terus memelihara kehidupan. Yakinlah.. Amin