Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Keadilan Allah selalu Dinyatakan

Bacaan ayat: Obaja 1:15 (TB) - "Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu,

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Keadilan Allah selalu Dinyatakan

Bacaan ayat: Obaja 1:15 (TB) - "Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Mengapa seseorang berani melakukan tindakan kejahatan?

Ketika pertanyaan ini disampaikan kepada beberapa yang baru saja melakukan tindakan kejahatan, maka jawabannya akan sangat beragam.

Jika tindakan kejahatannya pencurian barang, alasan kuatnya karena didesak oleh kebutuhan, sementara yang bersangkutan tidak mempunyai cara lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Jika tindakan kejahatannya melukai orang lain, alasannya menjadi beragam: marah, emosi tidak terkendali, benci, gelap mata, khilaf, tidak sengaja, dan lain-lain. Setiap kejahatan dilakukan atas desakan keadaan, baik dalam diri maupun sekitarnya.

Masing-masing menyatakan bahwa tindakannya itu benar meskipun harus menghilangkan nyawa orang lain. Segala sesuatu akan diuji oleh kebenaran.

Peraturan dalam bentuk hukum menempatkan seorang hakim bertindak untuk mengadili, apakah sebuah tindakan dapat dibenarkan atau tidak.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dosa Merusak Tatanan Kehidupan, Yesus Memulihkannya

Dibalik semua alasan yang ada, tindakan kejahatan yang dilakukan dengan sengaja dan dirancang, biasanya berangkat dari adanya ketidaksadaran bahwa ada Hakim Tertinggi yang pasti akan menghakimi apapun yang dilakukan manusia di muka bumi.

Ketidaksadaran ini membuat seseorang berfikir praktis semata dan tidak memikirkan akibat langsung dan tidak langsung dari tindakannya. Yang penting terpuaskan, terpenuhi: maka semua selesai.

Edom, adalah bangsa jajahan yang pernah ditaklukkan Israel di Yerusalem.

Mereka hidup sebagai bangsa yang tunduk dibawah kuasa Israel.

Dalam catatan sejarah, Edom adalah keturunan Esau, saudara Yakub yang berubah nama menjadi Israel.

Permusuhan masa lalu sebenarnya sudah mengalami rekonsiliasi dan perdamaian, namun seiring berjalannya waktu, setelah beberapa generasi, permusuhan tersebut masih tersisa.

Namun Edom tidak mempunyai data kekuatan untuk melawan.

Tiba saatnya Yerusalem mengalami kekalahan dari beberapa bangsa lain yang memusuhinya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Rancangan Kekal Karya Penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus

Kesempatan tersebut dipakai oleh Edom untuk membebaskan diri dari kekuasaan Israel di Yerusalem. Edom bermegah dalam kegembiraan.

Mereka menjadi sombong dan merendahkan Yerusalem. Edom menjadi tinggi hati dan meremehkan keberadaan Yerusalem.

Dalam situasi tersebut, Nabi Obaja diutus untuk menubuatkan tentang Edom, bahwa Edom akan menjadi bangsa kecil yang terabaikan, tinggal di liang-liang batu, mereka akan dirampok dan harta bendanya dicuri, terusir dari sekutunya, orang bijaksana akan hilang, para pahlawan akan tidak ada lagi dan Edom akan dilenyapkan untuk selama-lamanya.

Keadaan tersebut disebut sebagai hari Tuhan, hari dimana Tuhan akan membela umat pilihan-Nya dengan membinasakan para musuh.

Hari Tuhan, menjadi hari dimana keadilan Tuhan dinyatakan; hari pengadilan dimana Edom harus mempertanggungjawabkan perilakunya yang jahat.

Melalui Obaja, ada peringatan penting yang hendak dinyatakan, bahwa kesombongan manusia tidak akan ada artinya di hadapan Tuhan

 Pengadilan Tuhan adalah pengadilan yang menegakkan keadilan dalam kebenaran yang sesungguhnya.

Dihadapan-Nya tidak akan ada yang mampu bersembunyi atau menyembunyikan kejahatannya.

Semua akan tersingkap dan masing-masing akan mendapatkan balasannya.

Pelajaran penting bagi kita hari ini: jangan sampai jatuh kepada kesombongan. Kedudukannya, jabatan, pangkat, harta benda, koneksi, dan lain-lain; tidak akan menolong kita ketika berhadapan dengan keadilan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dibenarkan Karena Iman Keselamatan Bukan Upaya Manusia Tapi Anugerah Allah

Kesombongan akan menghancurkan kehidupan, karena saatnya akan tiba bahwa Tuhan sanggup merendahkan serendah-rendahnya kehidupan kita.

Sadar dan ingatlah selalu bahwa Tuhan adalah Hakim Agung yang adil. Pada saatnya, apa yang kita lakukan harus dipertanggungjawabkan dihadapan tahta pengadilan Tuhan.

Kesadaran ini akan membuat kita selalu bersikap waspada dan berhati-hati untuk tidak jatuh pada perbuatan kejahatan; apalagi kejahatan yang dirancang dan direncanakan.

Jika kita menjadi korban kejahatan, bertahanlah karena Allah selalu adil dalam tindakan-Nya.

Kuasa dan keadilan-Nya pasti akan dinyatakan pada saatnya. Jaminan keselamatan dalam Yesus Kristus tidak boleh membuat kita bertindak semena-mena; sebaliknya justru lebih berhati-hati dalam memperlihatkan kehidupan yang sudah diselamatkan.

Yesus pernah menyatakan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ingat, ada Tuhan yang selalu bertindak adil. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved