Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Dosa Merusak Tatanan Kehidupan, Yesus Memulihkannya

Bacaan ayat: Matius 1:21 (TB) - "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Pun relasi dengan sesama, alam dan diri sendiri juga berjalan dengan harmonis. Semuanya baik-baik saja.

Kondisi ini berubah ketika iblis berhasil mempengaruhi mereka dengan menanamkan pikiran negatif dan kecurigaan kepada Allah.

Dialog sederhana dengan iblis menjadi kesempatan untuk meracuni pikiran yang tadinya berpusat kepada Allah menjadi berpusat pada diri sendiri.

Ketaatan berubah menjadi benih pemberontakan ketika manusia mulai berfikir bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.

Kemudian bermula dari keputusan Hawa, ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dibenarkan Karena Iman Keselamatan Bukan Upaya Manusia Tapi Anugerah Allah

Maka perubahan pun terjadi. Mereka telah tidak taat dan memberontak kepada Allah.

Pertanyaan besarnya: dimana Allah kala itu? Mengapa Ia membiarkan mereka memberontak?

Mengapa Allah tidak buru-buru datang dan menghardik mereka agar membatalkan niat mereka?

Bukankah Allah Mahatahu? Lagi pula, mengapa juga Allah harus tanam pohon pengetahuan itu ditengah taman?

Jawabannya hanya satu: karena Allah menghormati pilihan mereka.

Dengan diciptakannya mereka menurut gambar dan rupa Allah, maka manusia mempunyai kehendak bebas untuk memilih.

Keberadaan pohon pengetahuan justru menjadi wujud konsistensi Allah dalam berkarya.

Dan Allah sudah memberikan wejangan bahwa semua buah boleh dimakan dengan bebas, hanya buah pohon pengetahuan yang dilarang untuk dimakan.

Perintah itu sudah lebih dari cukup bagi manusia untuk dijadikan sebagai tolok ukur batasan tentang apa yang boleh dilakuakn dan tidak boleh dilakukan.

Selanjutnya, manusia mempunyai kebebasan untuk memilih: taat kepada Allah atau tidak taat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved