Masa Depan TGB Mulai 'Diterawang' Setelah Hengkang dari Demokrat, UGM: Bisa Jadi Ketum Golkar!

Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ( TGB) memilih masuk Partai Golkar setelah hengkang dari Partai Demokrat.

Tribunnews/Vincentius Jyestha
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. TBG kini bergabung dengan Golkar setelah hengkang dari Parti Demokrat. 

Masa Depan TGB Mulai 'Diterawang' Setelah Hengkang dari Partai Demokrat, Pengamat UGM: Bisa Jadi Ketum Golkar!

TRIBUNJAMBI.COM -  Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ( TGB) memilih masuk Partai Golkar setelah hengkang dari Partai Demokrat.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu memutuskan keluar dari Partai Demokrat beberapa bulan lalu.

Sebelum masuk Golkar, TGB sempat dikabarkan masuk Partai Nasdem. Namun TGB langsung membantah kabar tersebut.

Ia lebih memilih Partai Golkar karena kondisi partai tersebut dinilai lebih dewasa dibanding partai lain. 

"Menurut saya salah satu pertimbangannya karena Golkar ini partai yang paling dewasa kalau menurut saya. Artinya Golkar ini tidak perlu figur sentral lagi dalam menjalankan partainya," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Senin (24/12/2018).

Baca juga: Awalnya Tertawa, Kini Presiden Jokowi Mulai Rasakan Efek Samping Vaksin Sinovac, Ini Kata dr Tirta

Baca juga: Pedas Sindiran Fadli Zon ke Jokowi Gegara Ucapan Duka, Mendadak Terdiam Setelah Lihat Bukti Ini

Baca juga: Warga Malaysia Kesal Sampai Menterinya Disebut Gila, Foto Jokowi Kok Diunggah ke Twitter, Ada Apa?

Tanpa adanya tokoh sentral, siapapun bisa menjadi ketua umum di Partai Golkar.

Partai beringin tersebut memang sudah beberapa kali berganti ketua umum seperti Setya Novanto dan Airlangga Hartarto.

Dia membandingkan dengan kondisi partai lain seperti Megawati dan PDI-P, Prabowo Subianto dan Gerindra.

Dengan kondisi itu, TGB dinilai lebih bisa berkembang di Golkar.

TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan Majalah Tempo di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018). TGB akan melayangkan somasi kepada majalah Tempo atas pemberitaan tentang dirinya pada edisi 17 dan 18 September 2018. Tribunnews/Jeprima
TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan Majalah Tempo di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018). TGB akan melayangkan somasi kepada majalah Tempo atas pemberitaan tentang dirinya pada edisi 17 dan 18 September 2018. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Jika ada jalannya, kata Hendri, bukan tidak mungkin suatu saat nanti TGB menduduki posisi ketua umum.

"TGB merasa dirinya lebih bisa berkembang dan bisa lebih berkarier politik di partai beringin itu dibandingkan dengan Nasdem yang masih memiliki tokoh sentral di sana. Kan Nasdem apa-apa pasti Surya Paloh," ujar Hendri.

Tanpa tokoh sentral ini, karier politik TGB bukan hanya lebih cemerlang. Namun TGB juga lebih leluasa berkarya di partai tersebut.

Sebab semua kebijakan tidak ditentukan oleh tokoh sentral seorang.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved