Calon Kapolri

Soliditas Polri Setelah Komjen Listyo Dipilih Jokowi, Ajakan Idham Azis Hingga Pengamat Menilai Ini

Komjen Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021

Editor: Rahimin
ist
Jokowi menyampaikan usulan Komjen Listyo Sigit Prabowo calon Kapolri ke DPR RI Pada Rabu (13/1/2021). Soliditas Polri Setelah Komjen Listyo Dipilih Jokowi, Ajakan Idham Azis Hingga Pengamat Menilai Ini 

Soliditas Polri Setelah Komjen Listyo Dipilih Jokowi, Ajakan Idham Azis Hingga Pengamat Menilai Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021.

Awalnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama komisaris jenderal atau perwira tinggi polisi berbintang tiga kepada Presiden Joko Widodo

Nama-nama calon kapolri yang direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo itu telah melalui proses penyaringan oleh Kompolnas.

Kelimanya terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.

Baca juga: 7 Catatan dari LPSK Untuk Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kasus Laskar FPI Hingga Kekerasan di Papua

Baca juga: Kabar Baik, Pecah Rekor Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Kasus Baru Terus Meningkat

Baca juga: Nikita Mirzani Emosi Video Instastorynya Ini Di-takedown Instagram: Panas Gue, Kan Nggak Melanggar!

Kemudian, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto.

Pilihan Jokowi Dengan hak prerogatifnya sebagai presiden, Jokowi kemudian memilih Listyo Sigit sebagai calon tunggal kapolri.

Nama Listyo pun sudah diserahkan presiden ke DPR pada Rabu (13/1/2021) untuk diproses.

Berbagai pertimbangan Jokowi memilih Listyo disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah)
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww)

"Ya tentu saja semua persyaratan formal dipenuhi. Selain itu tentu saja faktor integritas, kompetensi, profesionalitas," kata Donny kepada Kompas.com, Rabu.

Selain faktor tersebut, kata Donny, Jokowi juga mempertimbangkan kemampuan calon kapolri untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik di internal maupun eksternal pemerintahan.

Di sisi lain, Jokowi dan Listyo diketahui sudah memiliki kedekatan sebelumnya.

Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada tahun 2011, di mana Jokowi ketika itu menjadi Wali Kota Solo.

Baca juga: Penyidik KPK Butuh Keterangan Gubernur Bengkulu dan Bupati Kaur, Ungkap Kasus Suap Edhy Prabowo

Baca juga: Detik-detik Aiptu Kifni Kawulur Tewas Tertimbun Longsor, Sempat Teriak Minta Tolong

Baca juga: Temuan Komnas HAM, Ada Anggota Laskar FPI Tertawa-tawa Saat Bentrok dengan Polisi

Kemudian, setelah Jokowi terpilih sebagai presiden pada tahun 2014, Listyo turut menjadi ajudannya.

Arahan Idham Azis

Setelah Listyo terpilih sebagai calon kapolri, Idham Azis mengajak jajarannya mendukung Listyo hingga dilantik nantinya.

"Saya mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan kepada calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo," ucap Idham dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).

"Sehingga proses pelaksanaan rangkaian fit and proper test yang akan dilaksanakan pekan depan sampai dengan pelantikan Bapak Kapolri Baru bisa berjalan dengan sukses dan lancar serta tidak menemui hambatan apa pun," kata dia.

Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis
Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Idham pun berharap jajarannya tetap solid untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi.

Ia meminta jajarannya meyakini bahwa keputusan Jokowi memilih Listyo pasti sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.

"Saya berharap kita semua tetap solid, bersatu dan mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden RI selaku pimpinan tertinggi Polri untuk kita laksanakan dan amankan," tutur Idham.

Tantangan satukan internal

Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, pernyataan Idham Azis tersebut menunjukkan internal Polri tidak solid setelah pemilihan Listyo.

Baca juga: Kedatangan Peti Jenazah Putri Wahyuni Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Disambut Isak Tangis Keluarga

Baca juga: Janda Muda Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Homestay & Tubuh Berlumuran Darah, Polisi Dapat Benda Ini

Baca juga: Kisah Pemuda Bersorban Mantan Santri Dengan Wajah Penuh Tato, Hijrah & Ingin Ketemu Ibu Kandung

Bambang berpandangan, timbul kegusaran di internal Polri setelah pemilihan Listyo.

Alasannya, Listyo yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 bakal “melompati” beberapa angkatan seniornya.

Ia pun menilai hal itu menjadi tantangan bagi Listyo bila terpilih nantinya untuk menyatukan internal Korps Bhayangkara.

"Bukan sekadar menyatukan kelompok yang ada saja, tetapi menyatukan dalam satu visi membangun pondasi untuk masa depan Polri. Apakah Polri hanya akan jadi penjaga kepentingan rezim, atau kepentingan negara?," ucap Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Bambang berharap Listyo dapat melakukan terobosan berupa perubahan kebijakan di internal Polri bila terpilih.

Dalam pelaksanaannya, menurut dia, idealisme Listyo pun akan diuji.

"Tantangannya adalah tarikan-tarikan yang kuat dari berbagai kepentingan dan faksi-faksi di internal. Dan di sini integritas dan idealisme Pak Listyo akan diuji, mampu tidak menahan godaan-godaan itu," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soliditas Polri Setelah Calon Kapolri Dipilih Jokowi, Ajakan Idham Azis hingga Tantangan Listyo Sigit"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved