Calon Kapolri

3 Kelompok Menolak Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Pengamat Sebut Terakhir Paling Bahaya

Komjen Listyo Sigit Prabowo calon calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR

Editor: Rahimin
ist
Jokowi menyampaikan usulan Komjen Listyo Sigit Prabowo calon Kapolri ke DPR RI Pada Rabu (13/1/2021). 3 Kelompok Menolak Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Pengamat Sebut Terakhir Paling Bahaya 

3 Kelompok Menolak Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Pengamat Sebut Kelompok Paling Bahaya
 

TRIBUNJAMBI.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo calon calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR.

Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi calon tunggal Kapolri mendapatkan dukungan dari partai politik, ormas dan tokoh masyarakat.

Akan tetapi ternyata ada pihak yang dinilai menolak Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib, mengungkapkan ada tiga kelompok yang diduga kuat menolak Komjen Listyo Sigit.

Baca juga: Jelang Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Kapolri, Tagar Bareskrim Polri Trending di Twitter

Baca juga: 7 Catatan dari LPSK Untuk Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kasus Laskar FPI Hingga Kekerasan di Papua

Baca juga: Waktu Vaksinasi di Kota Jambi Diperpanjang, Jumlah Nakes yang Divaksin Belum Sesuai Target

"Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka, " kata Ridlwan di Jakarta, Sabtu (16/1/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ridlwan menuturkan, kelompok pertama yang dinilai menolak Kabareskrim adalah mereka yang cemas dengan rekam jejak bersih Komjen Listyo Sigit.

"Ada yang khawatir kalau Pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track record-nya lurus dan tanpa kompromi, " ujarnya.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz (kiri) dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan).
Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz (kiri) dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan). (Istimewa)

Kelompok pertama ini, kata Ridlwan, cemas jika Kapolri baru melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu.

"Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk mempengaruhi opini masyarakat," ucap Ridlwan.

Selanjutnya, kelompok kedua yang menolak Komjen Listyo Sigit adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.

Baca juga: Kebutuhan Darah di Sarolangun Tak Diimbangi dengan Pendonor, Pandemi Jadi Penyebab

Baca juga: Cerita Horor Mahasiswi Timoti KKN di Garut, Teman Pingsan Tak Boleh Keluar Kawasan

Baca juga: Tutorial Singkat Mengikat Tali Sepatu Praktis dan Modis

"Padahal walaupun Pak Sigit non-muslim, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam maupun agama lainnya," ucap Ridlwan.

Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan, berupaya mempengaruhi opini di jejaring media sosial.

"Mereka memakai akun anonim di Twitter dan Facebook. Tapi tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen itu.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah)
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww)

Terakhir, kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Komjen Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved