Setiap Hari Marah Sejak Jadi Mensos, Tensi Darah Risma Naik Sampai 170 'Pulang Kepala Saya Panas!'
Sejak diangkat Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengaku sering marah-marah sampai suaranya habis.
Salah satunya karena kendala Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tidak lengkap.
Persoalan selanjutnya, DTKS tersebut tidak terkoneksi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Ini sekarang jadi konsentrasi saya dengan daerah untuk melengkapi, karena data tidak terkoneksi dengan NIK, sekarang ini jadi PR kami," kata Risma.
Baca juga: Risma Berani Disumpah Dengan Alquran, Tidak Ada Niat Blusukan atau Mencari Gelandangan di Jalan
Baca juga: Politisi PDIP Ini Buat Pengkritik Risma Terdiam, Presiden Jokowi Juga Blusukan Saat Jadi Gubernur
Kemudian, Risma mengatakan, tidak tercapainya target penyaluran bansos juga disebabkan kondisi geografis dan cuaca ekstrem di beberapa daerah.
Akibatnya, penyaluran bansos terhambat.
"Kendala pelaksanaan bansos bagi KPM PKH karena geografi dan cuaca ekstrem di beberapa daerah nanti akan kami jelaskan bagaimana kami mengatur strategi supaya daerah-daerah yang sulit bisa dilaksanakan," ucapnya.
Selain itu, Risma menuturkan bahwa kementeriannya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri untuk ikut memantau proses penyaluran bansos agar tidak terjadi penyelewengan.
"Nanti setiap kali jalan, saya sudah buat surat ke Kejaksaan Agung, Kepolisian, KPK, untuk mengawal kami," pungkasnya.
Demi Allah Tak Ada Niat Blusukan
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengaku tak ada niat blusukan atau mencari gelandangan atau tuna wisma di jalan.

Risma mengaku, sudah terbiasa melakukan kegiatan sejak pagi hari dan menemukan pemulung di tepi jalan.
"Jadi tidak ada niat, demi Allah, saya berani disumpah dengan Al-Quran saya tidak pernah niat blusukan atau cari-cari, tapi itu saya temukan di jalan," kata Risma dalam rapat kerja Komisi VIII DPR secara virtual, Rabu (13/1/2021).
Risma mengatakan, pemulung yang ditemukannya kadang mengaku belum makan dan belum menerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Kalau saya tanya kamu sudah makan atau belum, itu kan kewajiban saya sebagai manusia. Dan itu betul makan kadang sampai dua piring," ujarnya.
"Dan ada mereka yang tidak punya rumah hanya karena mereka tidak punya alamat, mereka tidak dapat bantuan," sambungnya.